Site icon Beritaenam.com

Kasus Covid-19 Naik lagi di Eropa

PEMERINTAH Prancis, kemarin, menambah empat kota lagi yang masuk daftar peringatan penyebaran covid-19. Negara-negara lain di Eropa juga tengah berjuang mengatasi naiknya kembali kasus virus tersebut.

Jam operasi kafe dan bar di Eropa telah dibatasi, atau bahkan ditutup sama sekali. Sementara itu, Austria dan Polandia ikut menerapkan aturan yang mewajibkan penggunaan masker dan protokol kesehatan lainnya.

Setelah terjadi rekor kasus baru sampai 18.746 kasus pada pekan ini, Prancis menyatakan Kota Lille, Lyon, Grenoble, dan Saint-Etienne dalam kondisi pengamatan serius. Sebelumnya, Paris dan Aix-Marseille sudah menutup semua bar dan menerapkan aturan ketat untuk restoran.

Kasus covid-19 kini memang memburuk di berbagai wilayah Eropa, bahkan di Jerman yang sebelumnya mendapat pujian untuk langkahnya menangani pandemi. Jerman kini mengalami lebih dari 4.000 kasus baru dalam sehari untuk kali pertama sejak April.

“Ada kemungkinan virus akan menyebar tanpa terkendali,” kata Lothar Wieler selaku Direktur Robert Koch Institute di Jerman yang menyelidiki masalah penyebaran penyakit. Di Skotlandia, otoritas setempat menutup bar selama dua pekan di Glasgow dan Edinburgh mulai pekan ini.

Ini menambah tekanan untuk Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, untuk melaksanakan langkah serupa di Inggris. Penutupan bar selama sebulan juga terjadi di Ibu Kota Belgia, Brussels, untuk mencegah penyebaran virus.

Pada kesempatan terpisah, total kasus virus korona baru di India juga terus bertambah. Menurut data Kementerian Kesehatan, kasus infeksi, kemarin, bertambah sebanyak 70.496 dalam 24 jam terakhir sehingga totalnya menjadi 6,91 juta. Kematian akibat infeksi covid-19pun naik 964 menjadi 106.490 orang.

Vaksin Tiongkok

Tiongkok mengatakan pihaknya secara resmi telah bergabung dengan fasilitas vaksin covid-19 global yang dikenal sebagai COVAX.

Ini berarti Tiongkok bergabung dengan 168 negara dan wilayah yang telah mengumumkan keikutsertaan mereka dalam COVAX. Namun, AS maupun Rusia tidak bergabung dengan program tersebut.

COVAX dipimpin bersama oleh aliansi vaksin Gavi, WHO, dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). Tujuannya mencegah satu negara menimbun vaksin covid-19 dan untuk fokus pada vaksinasi pertama bagi orangorang yang paling berisiko tinggi di setiap negara.

Fasilitas COVAX bertujuan menghasilkan setidaknya dua miliar dosis vaksin pada akhir 2021. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan Tiongkok memiliki kemampuan produksi vaksin covid-19 yang cukup.

Pihaknya akan memprioritaskan penyediaan vaksin bagi negara-negara berkembang. “Ini ialah langkah penting yang diambil Tiongkok untuk menegakkan konsep komunitas kesehatan bersama untuk semua,” kata Hua.

Tiongkok, tambahnya, akan terus fokus untuk memastikan negara berkembang memiliki akses yang sama ke vaksin yang sesuai, aman, dan efektif. Semua vaksin yang dikembangkan dan disebarkan Tiongkok akan dibuat menjadi barang publik global. Tiongkok juga berjanji akan memperkuat kerja sama vaksin dengan negara terkait melalui jaringan COVAX.

Exit mobile version