Site icon Beritaenam.com

Anwar Ibrahim Resmi Dilantik Jadi Anggota Parlemen Malaysia

Anwar Ibrahim saat dilantik jadi anggota parlemen Malaysia.

Beritaenam.com, Kuala Lumpur – Anwar Ibrahim resmi dilantik sebagai anggota parlemen Malaysia mewakili wilayah Port Dickson, usai memenangkan pemilu wilayah pada Sabtu (13/10). Ditegaskan Anwar bahwa dirinya tak ingin terburu-buru menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia, seperti dijanjikan PM Mahathir Mohamad.

Seperti dilansir The Star dan Channel News Asia, Senin (15/10/2018), pelantikan Anwar digelar di gedung parlemen Malaysia di Kuala Lumpur pada Senin (15/10) pagi waktu setempat.

Anwar disambut tepuk tangan meriah saat Ketua Dewan Rakyat Malaysia, Mohd Airff Md Yusof, mengumumkan ada anggota parlemen baru yang akan dilantik.

Dengan mengenakan baju melayu dan songkok, Anwar diambil sumpahnya sebagai anggota parlemen dan menandatangani deklarasi. Tepuk tangan kembali membahana usai Anwar resmi dilantik.

Terakhir kali, Anwar menjadi anggota parlemen tahun 2013 setelah memenangkan pemilu parlemen untuk wilayah Permatang Pauh.

Namun dua tahun kemudian, Anwar harus menyerahkan kursinya setelah divonis 5 tahun penjara oleh Pengadilan Federal atas kasus sodomi tahun 2015.

Sejak saat itu Anwar mendekam di penjara hingga akhirnya bebas usai mendapat pengampunan kerajaan atau royal pardon pada 16 Mei lalu, setelah Pakatan Harapan koalisi yang dipimpin Mahathir menang pemilu.

Dalam pemilu parlemen wilayah Port Dickson pada Sabtu (13/10) lalu, Anwar yang merupakan Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) meraup suara mayoritas sebesar 31.016 suara dari total 43.489 suara sah yang dihitung.

Anwar mengalahkan enam pesaingnya termasuk mantan stafnya, Mohamad Saiful Bukhari Azlan, yang pernah menuduhnya melakukan sodomi terhadapnya.

Pemilu digelar di Port Dickson setelah kursi parlemen untuk wilayah itu kosong usai ditinggal politikus PKR, Danyal Balagopal Abdullah, mengundurkan diri.

Pengunduran diri Danyal memang dimaksudkan untuk ‘membuka jalan’ bagi Anwar untuk kembali ke politik.

Diketahui bahwa Mahathir berjanji akan mundur setelah dua tahun menjabat untuk kemudian menyerahkan posisi PM Malaysia kepada Anwar yang merupakan mantan rivalnya.

Dalam pernyataannya kepada wartawan, Anwar menegaskan dirinya tidak terburu-buru untuk menjabat PM Malaysia. Anwar juga menyatakan dirinya tidak punya niat untuk mengincar jabatan di kabinet Mahathir untuk saat ini.

“Saya memegang teguh keputusan saya sebelumnya bahwa saya tidak berniat menjabat posisi apapun. Saya bahagia dengan posisi ini,” tegas Anwar dalam konferensi pers di Gedung Parlemen.

Ditegaskan juga oleh Anwar bahwa rencana untuk menjadikannya PM Malaysia selanjutnya, tidak menjadi prioritas saat ini. Dia meminta agar Mahathir diberi lebih banyak waktu dan ruang untuk memimpin pemerintahan Malaysia.

“Saya telah memberitahu Dr M (Mahathir-red) bahwa saya akan mendukung dan memberikan kontribusi saya melalui reformasi parlemen … Biarkan dia mendapatkan ruang, ruang gerak untuk melanjutkan (memimpin pemerintahan) tanpa dipengaruhi oleh batasan waktu atau tekanan,” ujarnya.

“Itu sangat penting karena sejumlah keputusan mendasar yang penting harus diambil oleh Dr Mahathir dan kabinet,” imbuh Anwar.

Exit mobile version