Site icon Beritaenam.com

Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia Didukung Alumni Monash University Ajukan Solusi ke Menko Perekonomian

–“Memutus rantai penularan Covid-19, tapi tidak terjadi pengangguran serta menyelaraskan soal new normal atau tatanan baru terutama melalui protokol kesehatan–“

Beritaenam.com —  Pertemuan dari Monashians dan Melbournias itu, memberi masukan  disain KUR dan Pengembangan UMKM, yang merupakan hasil riset serta pemikiran para alumni, sudah matang untuk bisa diwujudkan.

Intinya, sumbang pemikiran dan mengkaji daya beli serta kegiatan bisnis untuk memulihkan produktivitas masyarakat Indonesia di kota hingga pedesaan.  Sebagai solusi mengatasi pemulihan ekonomi, tetapi juga mempersiapkan krisis hingga  menyaksikan kebangkitan baru.

Juru bicara alumni Monash University itu memaparkan, bagaimana anak Indonesia yang merupakan lulusan universitas terkemuka di Australia dan banyak melahirkan para ekonom itu, merasa terpanggil untuk ikut memikirkan masalah bangsa, antara lain, dengan mengatasi dampak dari pandemi virus Corona atau Covid-19.

Merespons pandemi dalam berbagai cara, termasuk transformasi model bisnis dalam menyelesaikan krisis kesehatan.

Diskusi berlangsung siang tadi, di gedung Ali Wardana kantor Kemenko Perekonomian lantai tiga. Turut hadir Rudy Salahuddin (Deputy IV Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM) serta Joko Setiyanto, Pengurus  dari Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia.

“Kita membicarakan bagaimana penyebaran Covid-19 bisa dicegah,” ujar Asri Hadi mengenai pertemuan alumni Monash University bersama Pengurus Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia bertemu Menteri  Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga yang juga alumni dari Monash University menerima banyak masukan dari sesama  alumni Monash, Australia. Dimana  9200 pasar yang sempat disebut menjadi tempat penyebaran baru Covid-19, dapat dicegah. Tapi, justru bisa menjadi stimulus perputaran ekonomi dan aktivitas bisa berjalan.

Beberapa isu stategis dibahas, bukan saja dari sektor perdagangan.

“Agar memutus rantai penularan Covid-19, tapi tidak terjadi pengangguran serta menyelaraskan soal new normal atau tatanan baru terutama melalui protokol kesehatan,” ujar Asri Hadi, yang juga merupakan Bendahara di Asosiasi Media Digital Indonesia.

“Kita memasuki fase kenormalan baru. Bagaimana supaya kita bisa hidup sehat  menyesuaikan kondisi saat ini, dengan perekonomian yang berjalan baik,”  ujar Asri Hadi menjelaskan strategi yang dikonsep alumni Monash University Melbourne di new normal, berkait standar operasional baru (SOP) baru.

Jimmy Ruru, Edhi Purnawan dan Aries, menurut Asri Hadi, akan menindak lanjuti pertemuan ini sebagai langkah konkrit dan kontribusi nyata. Akan dibahas detail, berikutnya.

Diskusi berlangsung siang tadi, di gedung Ali Wardana kantor Kemenko Perekonomian lantai tiga. Turut hadir Rudy Salahuddin (Deputy IV Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM) serta Joko Setiyanto, Pengurus  dari Pengelola Pasar Indonesia.

sumber: BERITA ANTARA

Exit mobile version