Site icon Beritaenam.com

Basarnas: Tak Ada Kendala Evakuasi Lion Air JT610, Hanya Soal Waktu

Pencaria Lion air.

Beritaenam.com, Jakarta – Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya M Syaugi menegaskan, tidak ada kendala lumpur dalam proses evakuasi pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Dia mengatakan, proses penyelaman hingga 30 meter berjalan lancar.

“Tidak ada. Tidak ada kendala, kedalaman 30 meter, tidak masalah itu, hanya masalah waktu saja,” ujar Syaugi saat menyambangi Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10).

Dia juga menegaskan, selama proses evakuasi hanya dilakukan Indonesia tanpa ada keterlibatan negara lain di dalamnya.

Pihak yang terlibat dalam proses evakuasi disebut Syaugi berasal dari Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, yang dikoordinir oleh Basarnas.

“Kita tidak ada kerjasama dengan Singapura dalam rangka pencarian ya, dalam rangka evakuasi korban itu pure (murni) dari Indonesia dikoordinir tim Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan dan masyarakat,” tegasnya.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyampaikan, posisi pasti dari pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkalpinang itu masih belum diketahui. Sebabnya, lumpur di dasar laut menghalangi jarak pandang penyelam.

“Sampai sekarang masih belum. Masih banyak lumpur yang naik,” tutur Agung di Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10).

Menurut Agung, kendala itu disiasati dengan peralatan canggih scan sonar yang diturunkan. Total ada empat alat milik Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Polri.

Sejak Senin pukul 23.30 WIB, RS Polri telah menerima 24 kantung jenazah korban pesawat Lion Air JT-610. Wakil Kepala Polri Komjen Pol Ari Dono menjelaskan jumlah kantung jenazah tidak secara otomatis menandakan jumlah jenazah yang berhasil dievakuasi.

“Jadi kalau 24 kantong jenazah itu bukan berarti isinya 24 jenazah. Satu kantong jenazah bisa beberapa jenazah karena memang kondisi korban kita temukan dalam keadaan sudah hancur tercerai berai, tulang tulang sudah lepas sehingga upaya upaya yang dilaksanakan tim pencarian dan evakuasi itu dihimpun di Karawang dan dikirim ke sini ada 24 kantong, kata Ari.

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kombes Pol Musyafak tengah berupaya mengindetifikasi temuan potongan tubuh tersebut. Saat ini, difokuskan kepada potongan bayi.

“Informasi ada dua bayi ini, kita fokuskan barang kali ada yang masuk di nama ada keterangan bayi jadi lebih singkat. Tetapi kalau misalnya dewasa dan itu hanya serpihan dan lengkap kalau sampel DNA baik dan antemortem itu 4-5 hari teridentifikasi,” tutup dia.

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di Tanjung Karawang setelah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.

Penumpang itu terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant). Untuk kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.

Exit mobile version