beritaenam.com, Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) menanggapi pernyataan capres Prabowo Subianto yang menyebut ada 72 kartel narkoba masuk ke RI. BNN menegaskan mempunyai semua data terkait jaringan narkoba di Indonesia namun tak akan menyampaikannya ke publik.
“Saya juga nggak ngerti, kartel ini, kartel itu, secara lengkapnya berapa tetapi tentu saja dari BNN tahu jaringannya, jaringan ini, jaringan itu, tetapi tentu saja saya tidak bisa sampaikan. Ini menjadi seakan-akan masyarakat menjadi takut lah, kartel ini, kartel ini,” kata Kabag Humas BNN Sulistyo Pudjo, Sabtu (9/3/2019).
Pudjo memastikan pihaknya akan terus bekerja untuk menangkap jaringan narkoba yang ada di Indonesia. Selain itu, BNN juga ingin mencegah beralihnya para pengguna menjadi pengedar narkoba.
“Yang penting bagaimana caranya kita tangkap terus yang gede-gede, kita hancurkan supply, kemudian para pengguna kita urus agar seperti yang disampaikan tidak menjadi pengedar,” ujarnya.
Pudjo juga meminta dukungan masyarakat terkait upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba. Menurut dia, upaya pemberantasan narkoba ini merupakan tugas dari seluruh elemen bangsa.
“Tolong semua pihak mendukung, jangan seakan-akan yang dilakukan ini yang dilakukan oleh aparat dan lain-lain ini salah atau melanggar UU karena itu tugas kita bersama,” imbuhnya, seperti dikutip dari detik.com
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan pidato di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) pada Jumat (8/3).
Prabowo awalnya berbicara soal bahaya narkotika yang menggerogoti generasi muda Indonesia. Prabowo menyampaikan data BNN sampai tahun 2015.
“BNN sendiri mengatakan bahwa sampai 2015, pengguna narkoba itu 5,9 juta. Tapi enggak ada data dari 2016, 2017 dan 2018. Tapi kalau lihat kenaikan data penambahan sama, kemungkinan 8 juta. 8 juta anak-anak kita kena narkoba. Berarti bayangkan lebih besar dari penduduk Singapura. Kalau diteruskan 10 tahun lagi, bagaimana mau? 20 juta anak-anak kita candu narkoba,” kata Prabowo.
Prabowo lantas mengatakan bahwa saat ini ada 72 kartel narkoba masuk ke dalam negeri. Prabowo menegaskan jumlah tersebut berdasarkan data yang dia terima dari BNN.
“Dari BNN sendiri, kepolisian, mengatakan ada 72 kartel internasional masuk Indonesia. Saya pakai semua data resmi, saya tidak ngarang, saya tidak berani bikin hoaks-hoaks,” pungkas Prabowo.