Site icon Beritaenam.com

Belum Puas Selisih 23 Persen, TKN Akan Terus Genjot Elektabilitas Jokowi Hingga 70 Persen

Ace Hasan Syadzily.

beritaenam.com, Jakarta – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily tak ingin merasa puas dengan hasil survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) yang menyebut Jokowi-Ma’ruf ungguli Prabowo-Sandi sebesar 23 persen. Dia menyebut pihaknya akan terus berusaha menaikkan elektabilitas hingga 70 persen.

“Dengan hasil ini tentu tak membuat kami berpuas diri. Masih ada waktu yang tersisa untuk terus menggenjot target kemenangan di angka 70 persen,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/3).

Ada beberapa cara yang akan digunakan TKN guna menaikkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf. Mulai gencar mengkampanyekan kartu ‘sakti’ serta program-program sumber daya manusia.

“Kami harus terus mengkampanyekan program-program yang lebih menyentuh rakyat, terutama Program Kartu Sembako Murah, Kartu KIP Pintar, Kartu Pra Kerja serta program yang lebih menitikberatkan pada Sumber Daya Manusia (SDM),” ungkapnya.

Selain itu, politisi Golkar ini melanjutkan, TKN akan berusaha menangkal isu-isu tidak benar yang menimpa pasangan calonnya. Sebab, kata Ace, Jokowi-Ma’ruf sering tertimpa isu yang tidak benar.

“Kasus ibu-ibu di Karawang, Sulawesi Selatan dan gambar kondom, salah satu bentuk kampanye hitam yang terus ditujukan kepada kami. Jika tidak kami lawan kampanye itu, akan menggerus suara kami,” jelasnya.

Sebelumnya, SMRC merilis hasil survei yang terkait dengan calon presiden dan badan penyelenggara Pemilu evaluasi publik nasional.

Selain mensurvei keyakinan publik terhadap penyelenggara Pemilu dan Bawaslu, SMRC juga merilis hasil survei terkait sikap partisan pemilihan presiden dan wapres.

Hasil, pasangan nomor urut 01, Jokowi -Ma’ruf unggul 54,9 persen dari pasangan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan suara 32,1 persen.

“Pertanyaannya seandainya pemilihan presiden dilaksanakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu atau Bapak pilih di antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden berikut. Ambil 54,9 persen memilih pasangan Jokowi-Ma’ruf dan 32,1 persen memilih pasangan Prabowo. Sementara 13 persen menjawab tidak tahu atau rahasia, “kata Direktur SMRC, Denny Irfan, saat rilis hasil survei di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).

Denny mengatakan survei ini dilaksanakan akhiri Januari lalu. Selisih kedua pasangan ini sekitar 23 persen.

Dia menambahkan, jika pemilih ragu pada akhirnya memilih Prabowo-Sandi, Jokowi-Ma’ruf dinyatakan tetap unggul.

Exit mobile version