beritaenam.com, Jakarta – Bendahara Umum (Bendum) PAN Nasrullah mengajukan pengunduran diri dari posisinya. Nasrullah merasa tak cocok dengan manajemen DPP PAN.
“Kenapa saya mengajukan pengunduran diri… dalam sebuah organisasi, lembaga, atau institusi yang ada periodesasi, setiap kepemimpinan punya pola sendiri. Nah, kenapa saya mundur, karena tidak cocok dengan model manajemen yang ada di DPP sekarang,” kata Nasrullah, Selasa (25/12/2018).
Nasrullah tak bicara detail soal ketidakcocokannya. Namun dia menyinggung soal masalah keterbukaan DPP PAN.
“Di partai manapun, atau lembaga apapun, ada mekanisme, tata cara, uraian peraturan partai, dan kesepakatan internal. Awalnya enak, berjalan santai, lancar, semakin ke sini semakin ada sumbatan. Berjalan seenaknya saja, semaunya saja,” ujarnya.
Nasrullah bicara soal manajemen di dua organisasi lain yang dia aktif di dalamnya, yaitu Muhammadiyah dan Keluarga Besar Pelajar Islam indonesia (KB PII).
Dua organisasi itu, kata Nasrullah, manajemennya berjalan baik. Sementara di DPP PAN saat ini, dia merasa tak cocok dengan manajemennya.
Nasrullah lalu menanggapi soal harapan Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo yang berharap dirinya tak jadi mundur.
Nasrullah lalu menjelaskan soal manajemen awal PAN saat dia berjibaku membangun partai bersama Dradjad dan kader PAN lainnya.
“Selama ini saya dan teman-teman yang membangun partai dari awal, yang kita ciptakan adalah keterbukaan dan rasa guyub. Saya di kongres beda pilihan dengan Mas Dradjad, Mas Tjatur, tapi setelahnya biasa lagi. Nah itu hal yang biasa. ” ujarnya.
Ketum KB PII ini akan segera menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Ketum PAN Zulkifli Hasan. “Segera,” ujarnya.