Beritaenam.com — Kecepatan internet di Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan, mencapai sepuluh kali lipat dalam satu dekade terakhir. Pada tahun 2014, kecepatan internet rata-rata di Indonesia hanya mencapai 2,5 Mbps. Namun, pada tahun 2024, angka tersebut telah melonjak menjadi 25 Mbps, menandai kemajuan besar dalam infrastruktur digital di tanah air.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan bahwa kemajuan ini tidak terlepas dari langkah strategis yang diambil oleh pemerintah, terutama sejak Presiden Joko Widodo meluncurkan layanan telekomunikasi 4G di frekuensi 1.800 MHz secara nasional pada 11 Desember 2015. Momen tersebut, yang berlangsung di Museum Nasional, Jakarta Pusat, menjadi tonggak penting dalam evolusi teknologi digital di Indonesia.
“Layanan 4G yang diluncurkan sembilan tahun lalu menjadi langkah krusial dan tonggak penting dalam transformasi digital kita,” ujar Budi Arie saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran film dokumenter “Derang Daring” di Theatre 3 Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat.
Menurut Menkominfo, kehadiran teknologi 4G LTE di frekuensi 1.800 MHz memungkinkan masyarakat Indonesia untuk menikmati akses internet dengan kecepatan dan kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan teknologi sebelumnya. Lima penyedia layanan telekomunikasi besar, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL, Hutchison 3, dan Smartfren, secara bertahap mulai mengoperasikan layanan 4G ini, yang kemudian menjadi katalisator revolusi digital di Indonesia.
Selama masa pandemi antara tahun 2020 hingga 2022, sektor digital memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi. “Akses konektivitas menjadi sangat krusial, dan seluruh ekosistem digital turut serta dalam menyediakan akses ini kepada masyarakat,” tambah Menkominfo.
Budi Arie juga menekankan komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mempercepat transformasi digital nasional. Hal ini diwujudkan melalui upaya peningkatan akses internet dan penguatan infrastruktur digital, terutama di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Terluar (3T). “Kami melihat dampak positif dari kehadiran internet di wilayah 3T, yang telah membawa perubahan signifikan dalam perekonomian dan kehidupan masyarakat setempat,” ungkapnya.
Pencapaian ini, menurut Menkominfo, merupakan hasil dari kerja keras semua pihak, termasuk pemerintah, industri, dan para pemangku kepentingan lainnya. “Ini adalah fondasi bagi kita untuk terus mendorong transformasi digital, memperkuat ekonomi, dan mempersiapkan Indonesia menjadi bangsa yang maju pada tahun 2045,” tandas Budi Arie.
Dalam acara peluncuran film dokumenter “Derang Daring,” Menkominfo Budi Arie didampingi oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Prabunindya Revta Revolusi, serta Staf Khusus Menteri, Sarwoto. Hadir pula sejumlah tokoh penting seperti Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga, Direktur Bisnis Digital Telkom Indonesia Fajrin Rasyid, Ketua Umum PANDI John Sihar Simanjuntak, serta Produser Film “Derang Daring” Fauzan Zidni dan Sutradara Dodik.
Film dokumenter ini mengisahkan perjalanan transformasi digital di Indonesia dan peran penting teknologi dalam membangun masa depan bangsa.