Site icon Beritaenam.com

Carilah Rizki Halal Lagi Thayyib, Bukan Rizki Yang Batil

Tiba-tiba saya terlintas pingin nulis status soal keutamaan rizky. Maaf bukan konteks menggurui. Saya hanya menyampaikan catatan dari sekelebat yang ada dalam benak fikiran dan Insya Allah yang saya lakukan dalam keseharian. Maaf buat para guru dan ustadz saya. Kalau ada yang kurang berkenan mohon di maafkan. Saya ini bukan siapa-siapa…

Carilah rizky yang baik, barokah, manfaat dan membawa kemaslahatan. Gusti Allah tidak pernah membeda-bedakan siapa yang minta. Jenis kelamin, suku, agama, semua Allah kasih rizky, sesuai kapasitas dan kemampuanya. Ada yang dikasih rizky berlimpah, tapi buat foya-foya. Ada yang dikasih sedikit, dan bersyukur. Dikasih banyak, ada yang tambah rasa syukurnya.

Lalu apa bedanya yang kaya tapi sombong, dengan orang kaya tapi banyak bersyukur? Atau orang miskin kikir, dengan orang miskin pandai bersyukur? Semua kembali ke diri kita. Agama saya mengajarkan untuk terus bersyukur, dalam kondisi apapun.

Dalam kondisi susah, senang, atau dalam situasi berlimpah atau dalam kekurangan. Allah memberi kita kebebasan menentukan pilihan. Pilihan ada pada kita. Setiap yang kita lakukan ada hitung-hitungannya. Dan semua amal perbuatan kita, yang baik, yang nggak baik akan menjadi konsekuensi kita di yaumul akhir.

Demikian kata guru dan ustadz saya. Gusti Allah sayang sama kita, sampai-sampai kita dikasih kebebasan memilih; pilihan hidup dengan rizky barokah, atau yang haram.

Saya percaya, rizky yang kita peroleh, rizky yang kita makan dan kita berikan buat orang-orang yang kita sayangi, tercermin dari sikap dan perilaku sehari-hari. Saya selalu sampaikan kepada setiap orang yang ada di sekeliling kita, supaya menjaga rizky kita dari yang hak, jangan tercampur dengan rizky yang batil. Mencari rizky yang kita ihtiar dan perjuangkan secara baik, itulah hak. Tapi ada rizky yang kita peroleh dengan cara-cara yang nggak baik, memanipulasi, tepu-tepu, atau dengan cara menilep, itulah rizky yang batil.

Menurut guru saya, rizky dari Allah SWT, itu bentuknya beragam. Bukan semata-mata dalam bentuk harta, tapi juga berwujud kebajikan, anak yang soleh, amal baik, perilaku positif, hizrah meninggalkan perbuatan maksiat, bahkan bisa berwujud rasa syukur dalam keterbatasan.

Ketika kita diberi limpahan harta, maka kita banyak bersyukur. Ketika kita diuji dengan keterbatasan dan rasa sakit mendera, kita masih bisa tersenyum, dan merasa bersyukur, karena banyak di luar sana mengalami kehidupan yang jauh lebih susah dari kita.

Allah SWT, begitu baik sama kita. Udara yang kita hirup, gratis. Sepasang mata bisa memandang keindahan dan dikasih Cuma-cuma. Sepasang tangan dan kaki melengkapi kesempurnaan dalam mengarungi hidup dan kehidupan, sementara ada diantara saudara kita yang punya keterbatasan.

Jadi..,
Nikmat apa lagi yang engkau dustakan…

Selamat siang sahabat….

Agi Sugianto, Depok – 09.10.17

Exit mobile version