Site icon Beritaenam.com

Christine Hakim Terima Lifetime Achievement Award di Malaysia

Beritaenam.com — Aktris senior Christine Hakim kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima Lifetime Achievement Award di ajang Malaysia Golden Globe Award. Christine Hakim, yang berdarah campuran Aceh, Minang, dan Jawa, lahir di Jambi dan dibesarkan di Yogyakarta, awalnya bercita-cita menjadi seorang arsitek atau psikolog. Namun, takdir berkata lain setelah ia ditemukan oleh Teguh Karya untuk film “Cinta Pertama” pada tahun 1973, sebuah peran yang menghantarkannya meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik.

Sejak itu, Christine membintangi berbagai film, termasuk “Badai Pasti Berlalu” (1977) dan “Tjoet Nja’ Dhien” (1988). Ia juga memiliki peran minor dalam film Hollywood “Eat Pray Love” (2010). Hingga 2018, ia telah mengumpulkan delapan Piala Citra. Christine juga pernah menjadi juri di ajang Indonesian Movie Actors Awards, Festival Film Internasional Cinemanila, dan Festival Film Cannes 2002.

Pada tahun 1998, Christine mulai melebarkan sayapnya di dunia seni peran dengan menjadi produser film “Daun di Atas Bantal” dan “Pasir Berbisik”. Ia juga terjun ke pembuatan film dokumenter dan menjadi aktivis pendidikan serta autisme. Sejak tahun 2008, ia menjabat sebagai Duta Indonesia untuk UNESCO dengan fokus pada masalah pendidikan.

Penghargaan Lifetime Achievement Award ini menjadi lebih istimewa karena Christine merayakan 50 tahun berkarya di dunia seni peran. “Ini adalah suatu kehormatan menerima penghargaan ini, khususnya bersama dengan sutradara Jepang Hirokazu Kore-eda,” ungkapnya. Christine, yang lahir di Kuala Tungkal, Jambi, 67 tahun lalu, menyatakan bahwa perjalanan panjang kariernya tidak hanya mencakup industri film tetapi juga kehidupannya secara keseluruhan.

Enam kali penerima Piala Citra ini mengungkapkan bahwa ia belajar banyak hal di setiap langkahnya dan film merupakan sekolah serta universitas baginya. “Jadi sampai sekarang saya masih terus belajar sampai Tuhan menghendaki saya berhenti,” katanya. Christine juga mengaku pernah berniat berhenti berakting, namun tidak berhasil, dan menyatakan akan terus menyebarkan cinta melalui film.

Christine hadir di Kuala Lumpur tidak hanya untuk menerima penghargaan, tetapi juga mengikuti Malaysia International Film Festival pada 21-28 Juli. Ia juga mengisi sesi “Christine Hakim’s Masterclass: The Drive of the Journey” di festival film tersebut pada Jumat (26/7) di GSC Lalaport BBCC, Kuala Lumpur. Film “Serambi” karya sutradara Garin Nugroho yang diproduseri oleh Christine Hakim juga diputar dalam festival film tersebut.

Dengan segudang prestasi dan dedikasinya dalam dunia seni peran, Christine Hakim terus menjadi inspirasi bagi generasi muda dan membuktikan bahwa kerja keras dan cinta terhadap profesi akan selalu menghasilkan buah manis.

Exit mobile version