Site icon Beritaenam.com

Debat Kedua,TGB: Ibarat Balapan Moto GP, Jokowi Ungguli Prabowo di Tiap Tikungan

TGB.

beritaenam.com, Jakarta – Korbid Keummatan DPP Partai Golkar TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengibaratkan debat capres kedua seolah perlombaan Moto GP. Menurutnya, debat tersebut penuh adu balap yang menegangkan.

“Debat kedua Capres merupakan debat yang sarat informasi dan menukik secara politik. Ibarat balapan Moto GP, kedua pasangan Capres berhasil menyajikan adu balap menegangkan yang cukup spektakuler bagi rakyat Indonesia, khususnya para calon pemilih,” ujar TGB, dalam keterangannya, Senin (18/2/2019).

Meski penuh adu balap, menurut TGB, capres Joko Widodo (Jokowi) mampu memimpin pertandingan. Capres nomor urut 01 itu mampu mengambil kesempatan-kesempatan di tiap tikungan hingga Prabowo Subianto tertinggal jauh.

“Pada jalur lurus, kedua pasangan terasa saling berkejaran ketat, namun pada tiap-tiap-belokan, Pak Jokowi kerap melampaui tarikan gas Capres 02, dan pada belokan-belokan tajam, capres 01 berhasil jauh mengungguli Pak Prabowo. Sehingga menurut saya, Capres 01 memenangkan kembali ajang adu gagasan para calon presiden seri kedua ini,” tuturnya.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengatakan pada debat kedua ini, tampak terlihat bahwa kebijakan-kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Jokowi adalah kebijakan yang genuine dan tulus untuk rakyat.

Ditambah lagi, Jokowi menyampaikan argumennya dengan gaya bicara yang singkat, tegas, lugas, dan jernih.

“Bahasa penyampaian beliau tentang upaya penguatan dan pembenahan rantai keberdayaan pangan mulai dari petani, infrastruktur jalan distribusi hasil pertanian, pasar atau market place, hingga aspek bendungan adalah bukti seterang-terangnya bahwa beliau memahami masalah petani dengan sepenuh hati dan akan memberikan harapan baru hingga 2024 bagi swasembada pangan yang menyeluruh, setelah kerja nyata yang dilakukannya. Termasuk pemberdayaan nelayan kita,” papar TGB.

Selain itu, menurut TGB, dalam debat kedua juga tampak jelas Jokowi menguasai materi debat. Misalnya, dari aspek e-commerce, capres nomor urut 01 itu mampu menjelaskan tentang prakondisi hingga kondisi di masa yang akan datang.

Kemudian soal perhutanan sosial dan redistribusi aset, Jokowi juga secara tegas dinilai berkomitmen penuh untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sementara soal konflik agraria, kata TGB, apa yang disampaikan Jokowi memang benar adanya.

“Tentang hal konflik agraria, kalimat Pak Jokowi jelas bahwa khasanah konflik dalam pikiran Presiden adalah resistensi atau penolakan atas pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini maka benar adanya tidak ada konflik. Maka istilah ganti rugi diubah menjadi ganti untung. Bahwasanya ada dinamika di lapangan, maka ada hukum yang berlaku dan ada ikhtiar penegakannya dan itu terus berjalan. Hukum tetap ditegakkan. Jangan lalu ini diplintir, dibanting kesana kemari hanya karena Pak Jokowi baru menjabarkan secara terbatas,” ujarnya.

TGB pun lantas memuji sikap Jokowi yang mengaku tidak takut apapun kecuali pada Tuhan demi memajukan bangsa. Menurutnya, hal itu menunjukkan tekad capres yang didukungnya itu untuk membawa Indonesia lebih maju lagi ke depannya.

“Pak Jokowi secara terang benderang mengatakan bahwa beliau tidak punya rasa atau pikiran takut atas apapun kecuali kepada Allah SWT demi memajukan bangsa. Pernyataan tersebut mengandung tekad sekaligus doa bahwa beliau mengetahui sesungguhnya banyak rintangan yang dihadapi selaku pemimpin, namun tidak ada kekuatan dahsyat selain cita-cita rakyat yang bisa memberikan beliau kekuatan dalam menghadap masalah atau tekanan sebesar apapun. Hanya dengan Ridho Allah lah beliau akan lebih kuat lagi bekerja untuk rakyatnya,” kata TGB, sepwerti dikutip dari detik.com

Kendati demikian, TGB juga mengapresiasi Prabowo. Menurut dia, capres nomor urut 02 itu juga telah tampil lebih baik di debat kedua ini.

“Secara umum, Capres 02 pun telah tampil lebih baik. Kita berharap debat capres ini benar-benar dapat menjadi sumber referensi A1 bagi seluruh khalayak rakyat pemilih di Pilpres 17 April kelak. Kita menanti debat ketiga hingga terakhir nantinya, semoga hajatan Pemilu ini bisa menjadi ajang musyawarah kita sebagai negara bangsa untuk memilih pemimpin negeri yang paling tepat dalam membawa Republik Proklamasi 17 Agustus 1945 ini kepada kemajuan dan kesejahteraan bagi kita semua,” pungkasnya.

Exit mobile version