Site icon Beritaenam.com

Diduga Dianiaya Ibu Angkat, 3 Bocah Kabur Setelah Rusak Gembok Ruko

Bocah korban penyekapan ibu angkat di Makassar.

Beritaenam.com, Makassar – Tiga bocah laki-laki Ow (11), perempuan Us (5) dan laki-laki Dv (2,5) berhasil kabur dari rumah orang tua angkatnya di Jalan Mirah Seruni, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Makassar pukul 14.00 wita, Minggu, (16/9) setelah merusak gembok ruko berlantai 3.

Diduga ketiganya jadi korban penyekapan ibu angkatnya yang oleh warga setempat memanggilnya dengan nama Acci alias Memei alias Gensel.

Warga hanya menemukan bocah Us dan Dv. Sementara Ow sudah tidak ditemukan lagi. Us dan Dv saat ini sudah dalam perlindungan pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, ditangani oleh tim reaksi cepat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Kota Makassar, Andi Tenri Palallo yang ditemui di kantor P2TP2A menjelaskan, kronologi berhasilnya tiga anak di bawah umur ini lolos dari dugaan penyekapan perempuan bernama Memei ini berdasar cerita atau penjelasan Us (5).

Us bercerita, kata Tenri, setiap Memei keluar rumah, mereka selalu dikunci dalam ruko. Ketiganya kerap mengalami kekerasan dengan cara dipukul dan dibanting, mereka tidak tahan lagi dan berpikir mau lari.

Anak Ow yang dipanggil kakak oleh Us inilah yang merusak gembok dengan besi yang biasa dipakai untuk memukul mereka. ketiganya lalu keluar tapi tidak kabur bersamaan.

“Cerita Us, kakak Ow bilang begini, kalau kita keluar harus terpisah. Karena kalau lari bertiga bisa ditangkap semuanya. Jadi klo Ow ditangkap, Us bisa selamat. Atau kalau Us ditangkap, Ow selamat. Menyedihkan sekali, anak sekecil itu bisa atur strategi,” tutur Tenri.

Us ditemukan di depan ruko lain tidak jauh dari ruko ibu angkatnya karena mengejar Ow kakaknya. Sementara anak Dv yang paling kecil itu hanya tinggal menangis di depan pintu.

Inilah yang menarik perhatian warga dan akhirnya anak Us dan anak Dv dibawa ke pos sekuriti kemudian dijemput tim reaksi cepat dari P2TP2A setelah mendapat laporan.

“Besok kami akan laporkan resmi ke unit PPA Polrestabes Makassar,” kata Tenri.

Exit mobile version