Site icon Beritaenam.com

Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin vs Prabowo-Sandi Terpaut 20% di Survei

Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi.

Beritaenam.com, Jakarta – Survei Litbang Kompas dan Populi Center mengunggulkan elektabilitas Joko Widodo-Ma’ruf Amin ketimbang pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jelang Pilpres 2019. Elektabilitas kedua pasangan itu terpaut sekitar 20%.

Rabu (24/10/2018), Litbang Kompas menggelar survei pada 24 September-5 Oktober 2018. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Berikut ini hasilnya:

01. Jokowi-Ma’ruf Amin 52,6%
02. Prabowo-Sandiaga 32,7%
Belum menentukan pilihan / rahasia 14,7%.

Dengan hasil tersebut, meski jurang elektabilitas cukup lebar, ada catatan soal potensi bergesernya arah dukungan.

Litbang Kompas menyebut ada 30,7% pemilih Jokowi-Amin yang berpotensi menggeser dukungannya.

Sementara itu, ada 34,2% pemilih Prabowo-Sandi yang disebut Litbang Kompas berpotensi menggeser pilihannya.

Lalu bagaimana dengan survei Populi Centre? Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno masih jauh tertinggal dari Jokowi-Ma’ruf Amin.

Survei ini dilakukan pada periode 23 September-1 Oktober 2018. Survei menggunakan 1.470 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error di kisaran 2,53% pada tingkat kepercayaan 95%.

Berikut hasilnya:

01. Jokowi-Ma’ruf 56,3%.
02. Prabowo-Sandiaga adalah 30,9%

Pupuli menjelaskan, angka 50% Jokowi-Ma’ruf dan 30% Prabowo-Sandi merupakan angka stagnan. Survei ini juga melihat alasan pemilih menentukan pilihan di Pilpres 2019, hasilnya sebagai berikut:

Suka figur presiden: 45,9%
Kompetensi bidang ekonomi: 15,4%
Suka figur wakil presiden: 6,4%
Dekat dengan ulama: 5,9%
Mampu menciptakan stabilitas politik: 4,9%
Suka parpol pengusung: 2,7%
Lainnya: 6,8%

Berdasarkan survei ini, terlihat mayoritas masyarakat menyatakan alasan utama dalam memilih pasangan capres dan cawapres adalah menyukai figur presiden (45,9 persen).

Sedangkan 15,4 persen memilih karena capres dan cawapres yang dipilih diyakini mampu menyelesaikan masalah ekonomi.

Exit mobile version