Site icon Beritaenam.com

Elektabilitas Prabowo-Sandi Stagnan di Survei, BPN: Suka-suka LSI Saja Mau Bilang Apa!

Sufmi Ahmad Dasco.

Beritaenam.com, Jakarta – Survei LSI Denny JA menyatakan elektablitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno stagnan alias relatif tidak bergerak secara signifikan. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga tidak terpengaruh dengan survei tersebut.

“Ya suka-suka saja LSI mau bilang apa. Tapi kita punya pembanding survei yang kita lakukan internal maupun berbagai lembaga survei yang tidak terafiliasi dengan pasangan calon manapun,” kata Direktur Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Sufmi Ahmad Dasco, Kamis (6/11/2018).

Dasco menuturkan, berdasarkan hasil survei BPN, elektabilitas Prabowo-Sandiaga justru merangkak naik. Politikus Gerindra itu meyakini, bisa mengejar elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Kita lihat elektabilitas Pak Prabowo terus bergerak naik, sudah di 40 persen mendekati satu digit perbedaan. Dalam waktu 4 setengah bulan kami optimis bisa mengejar,” terang Dasco.

Tak hanya soal elektabilitas. Survei LSI Denny JA juga menyebut program-program Prabowo-Sandiaga belum dikenal rakyat.

Menanggapil hal itu, Dasco mengatakan, Prabowo-Sandiaga memiliki sejumlah program unggulan. Dia lebih memilih untuk melihat respons rakyat ketimbang hasil survei.

“Bahwa program-program yang disampaikan juga, apakah LSI juga memberikan hal yang sama kepada paslon yang lain? Saya pikir sebagai bukan petahana kita punya juga program-program yang menarik,” ujar Dasco.

“Ada sembilan pilar program unggulan yang sudah diluncurkan dan kita akan lihat respons masyarakat terutama nanti di TPS-TPS 17 April 2019,” imbuhnya, seperti dilansir dari detik.com

Sebelumnya, survei yang dilakukan LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf pada November 2018 mencapai 53,2%. Sementara elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga berada di angka 31,2%.

“Selama dua bulan terakhir, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga mengalami turun-naik. Namun tidak banyak mengubah selisih elektabilitasnya,” demikian disampaikan Founder LSI, Denny JA, dalam siaran pers.

Denny JA menyimpulkan, kedua pasangan capres sebenarnya mempunyai program yang disukai dan sangat bisa menambah elektabilitas. Namun tim kampanye kedua pasangan kurang mengangkat program ini.

“Akibatnya, dua bulan masa kampanye program dikalahkan oleh isu sensasional yang tidak berpengaruh pada kenaikan elektabilitas,” pungkasnya.

Exit mobile version