Site icon Beritaenam.com

Eric Cantona: Saya ‘Menderita’ Saat Menonton Manchester United Bermain

Erc Cantona dan Alex Ferguson.

Beritaenam.com – Legenda MU, Eric Cantona, mengaku ‘menderita’ saat menonton Manchester United bermain dan mencemaskan bahwa mantan klubnya itu ‘kehilangan sebuah generasi pemain muda’ karena gaya permainan mereka saat ini.

Manchester United kini berada di posisi 10 di Liga Premier dan di babak grup Liga Champions Selasa lalu kalah 1-0 dari Juventus.

Penampilan mereka melawan juara Serie A itu banyak dikritik dan masa depan Jose Mourinho di klub berulang kali dipertanyakan sepanjang musim ini.

“Dia bukan lelaki yang cocok untuk perempuan yang tepat,” kata mantan legenda klub itu mengibaratkan hubungan Mourinho dengan Manchester United.

Cantona yang kini berusia 52 tahun, memenangkan empat gelar Liga Premier dan dua Piala FA selama lima musim memperkuat United di bawah Sir Alex Ferguson.

“Ini tentang cara Anda bermain,” kata mantan pemain tim nasional Prancis itu pada suatu acara yang dilaporkan oleh The Republic of Mancunia.

“Anda bisa saja kalah dalam pertandingan tetapi Anda harus mengambil risiko. Anda kalah melawan Juventus dan mereka memiliki 70% penguasaan bola di Old Trafford. Bisakah Anda membayangkan hal itu jika (Sir Alex) Ferguson berada di bangku (pelatih)?

“Saya menderita dan saya semakin menderita ketika menyaksikan (Manchester City) bermain sangat luar biasa.

“Anak-anak perlu contoh. Mereka membutuhkan pemain hebat, pergerakan dahsyat dan sepakbola kreatif untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri terhadap pemain atau tim. Dan saya pikir (Manchester United) sekarang kehilangan suatu generasi pemain muda.

“Para pemain muda ini sekarang mengidentifikasi diri mereka dengan cara City bermain. Bisakah kita menerima itu? Tidak.”

Mengomentari siapa yang ingin dia lihat menjadi manajer di Old Trafford, Cantona menyebut para mantan pemain harus diberi kesempatan.

“Di United, mereka tidak pernah memberi kesempatan kepada mantan pemain yang tahu klub luar dalam, yang mengenali benar identitas dan filosofi klub,” katanya.

“Saya tidak ingin orang menganggap saya mengatakan ini karena saya ingin menjadi manajer Manchester United. Tidak. Saya hanya mengatakan yang sebenarnya.”

“(Ryan) Giggs? Setiap pemain yang ingin menjadi manajer, mereka harus membuka kesempatannya.”

Exit mobile version