Site icon Beritaenam.com

Geram soal Isu PKI, Jokowi: Ini Cara Berpolitik Enggak Beradab

Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara temu Kelompok Relawan Bravo-5 di Putri Duyung Ancol.

Beritaenam.com, Jakarta – Calon Presiden petahana Joko Widodo alias Jokowi kesal dengan tudingan bahwa dirinya adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurutnya, hal tersebut adalah isu basi yang terus digulirkan.

“Ini mulai lagi, padahal udah lama agak diem isu-isu lama yang itu-itu aja. Ini udah masuk di Jawa Tengah udah, Jawa Barat, Depok, Bogor, Sukabumi, udah mulai lagi, isunya ya itu-itu aja isu PKI,” katanya saat pidato dalam rakernas Bravo-5 di Ballroom Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12).

“Kemudian Jokowi itu PKI jawabnya mudah, PKI dibubarkan 1965-1966, saya lahir 1961. Umur saya baru 4 tahun, berarti ada PKI balita. Ada balita PKI? tapi terus ditarik ke yang lain, bapak ibunya, kakek neneknya,” tambahnya.

Jokowi meminta pihak yang memfitnah dirinya langsung bertanya ke kiai atau tokoh agama Islam di kampung halamannya. Dia menegaskan, keluarga besar nya adalah muslim dan tidak ada keturunan PKI.

“Pas ketemu kiai-kiai, saya sampaikan ini zaman terbuka tanya aja di masjid dekat rumah saya, rumah orang tua saya, rumah kakek nenek saya, NU ada di Solo, MTA ada di Solo, FPI pun ada di Solo, itu tanya aja di situ. Gampang sekali,” ujarnya.

“Tanyakan saja, perlu saya sampaikan keluarga saya, keluarga besar bapak ibu saya, keluarga besar kakek nenek saya, semuanya muslim tidak ada satu pun yang pernah tersangkut dengan PKI. Ngeceknya mudah. Jawabnya seperti itu kalau ada isu,” sambung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Dia mengaku sangat sabar diterpa isu tersebut. Tapi dirinya terkadang sangat jengkel bila isu PKI terus mengemuka. Apalagi saat gambar gambar dirinya PKI muncul di media sosial.

Maka dari itu, Jokowi sering mengklarifikasi hal ini ketika melakukan pidato di pelbagai aktivitas.

“Pidatonya (PKI) saja tahun 1955, saya belum lahir, kok saya ada di dekatnya. Penjelasan seperti itu tadi banyak sekali di medsos, inilah cara politik yang enggak beradab,” pungkasnya.

Exit mobile version