beritaenam.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengatakan 2018 adalah tahun yang menggembirakan bagi PSI. Di mana, pada tahun ini PSI lolos verifikasi KPU dan resmi menjadi peserta pemilu. Kini rakyat Indonesia memiliki partai nasionalis alternatif untuk dipilih pada pemilu 2019 nanti.
“Tahun ini juga menjadi tahun yang menggembirakan bagi PSI. Sebagai partai anak muda para aktivis dan caleg PSI telah memperkaya wacana publik, menghiasi pemberitaan media cetak, online dan TV. Dengan tulus kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media yang secara objektif dan profesional memberitakan PSI,” ucap Grace, Sabtu (29/12).
Menutup 2018, masih kata dia, dirinya optimistis kerja partai akan membuahkan hasil.
“Berkat kerja politik mendatangi rumah-rumah warga seperti yang disarankan oleh capres kami, Joko Widodo, elektabilitas PSI terus membaik. Semua lembaga survei per December memperlihatkan itu,” ungkap Grace.
Dengan kerja keras, maka partainya bisa masuk papan tengah di 2019 mendatang.
“Dengan kerja keras dan ikhlas saya optimistis PSI tidak hanya akan melenggang ke DPR bahkan akan menjadi partai menengah yang akan menentukan pendulum politik di Tanah Air,” jelasnya.
Dia menuturkan, wacana PSI dalam menolak Perda Injil dan Syariah, serta larangan poligami bagi kader PSI, mendapatkan perhatian publik. Ini membuatnya merasa yakin dengan wacana yang dilakukan partainya.
“Saya ingin menegaskan politik PSI adalah politik nilai dan politik ideologis. Politik tidak mesti selalu dikaitkan dengan keuntungan elektoral, tapi sejauh mana partai konsisten dan tekun memperjuangkan nilai yang menjadi alasan kenapa partai didirikan,” jelas Grace.