Site icon Beritaenam.com

Hacker Ancam Bakal Bocorkan Aksi Pecinta Film Porno Lewat Powerpoint

Ilustrasi.

Beritaenam.com – Peretas menargetkan penggemar film porno dengan mengancam untuk merilis presentasi Powerpoint yang dibangun sepenuhnya dari foto-foto momen ‘kegembiraan’ mereka. Para ahli keamanan siber telah menemukan celah ‘sextortion’, di mana para penjahat menargetkan para penggemar film porno ini dan meminta mereka untuk menyerahkan uang tunai untuk menghentikan tayangan aksi mereka yang disetel ke teman, keluarga dan bahkan rekan kerja.

Korban diberitahu untuk menyerahkan ratusan poundsterling, jika tidak akan menghadapi kemungkinan ditayangkan slide Powerpoint dengan paparan yang memalukan.

“Saya melihat situs-situs yang Anda kunjungi secara teratur dan saya terkejut dengan apa yang saya lihat,” kata penjahat digital dalam email ke target mereka.

“Kamu adalah seorang cabul. Fantasi Anda bergeser menjauh dari jalur normal. Saya membuat screenshot dari situs dewasa tempat Anda bersenang-senang. Setelah itu, saya membuat screenshot kegembiraan Anda (menggunakan kamera perangkat Anda dan menempelkannya bersama-sama. Ternyata luar biasa! Anda spektakuler!’Sebagai bukti kata-kata saya, saya membuat presentasi dalam bentuk video di Powerpoint,” pesan hacker tersebut.

Para korban kemudian diminta untuk membayar 381 dolar AS atasu sekitar Rp 5,5 jutaan (1 dolar AS = Rp 14.553) agar tindakan ini tidak direalisasikan para peretas.

Tentu saja, ancaman itu scam. Para peretas belum benar-benar mengubah gambar orang yang menonton film porno menjadi presentasi Powerpoint.

Mereka berharap dapat mengelabui orang agar menyerahkan uang. Namun, itu bukan satu-satunya cara para hacker mengambil perhatian korbannya.

Dilansir dari Metro, jika korban mengklik tautan ke slide Powerpoint, perangkat mereka dapat terinfeksi malware bernama GandCrab – yang kemudian juga menuntut pembayaran 500 dolar AS atau sekitar Rp 7,3 jutaan (1 dolar AS = Rp 14.553).

Email dibuat agar terlihat lebih kredibel dengan menggunakan alamat email korban dan bahkan memberikan detail kata sandi mereka.

Exit mobile version