Site icon Beritaenam.com

Hadiri Majelis Taklim Bershalawat di Istora Senayan, TGB: Coblos Surat Suara yang Ada Ulamanya

Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Min saat hadiri Majelis Taklim Bersholawat di Istora Senayan, Jakarta.

beritaenam.com, Jakarta – Muhammad Zainul Majdi atau biasa dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB) mendampingi cawapres Ma’ruf Amin di acara Majelis Taklim Berselawat untuk 01. TBG menyerukan agar warga memilih pasangan capres-cawapres yang ada ulamanya.

“Saya ajak nanti pada 17 April, ibu-ibu siap nyoblos. Cari di kertas suara calon yang di situ ada ulamanya. Siapa calon yang ada ulamanya?” ujar TGB di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).

Menurut TBG pasangan nomor urut 01 bukan hanya titipan ulama, namun calon wakil presiden adalah ulama. Ulama yang disebut TGB siap memimpin negara.

“Tidak hanya menitipkan, tetapi ulama mempersamai secara langsung, beliau untuk memimpin di Indonesia,” ujar TGB.

Di depan hadirin yang didominasi oleh ibu-ibu, TGB bercerita Presiden Jokowi kerap kali disudutkan fitnah. Mulai dari fitnah kepada personal capres petahana, maupun fitnah terhadap kebijakannya.

“Dulu beliau difitnah pribadinya bahwa Pak Jokowi non muslim. Ternyata Pak Jokowi dari keluarga muslim. Setelah tidak berhasil dari sisi pribadi, kebijakan-kabijakan beliau (diserang),” ujar TGB.

TGB mencontohkan salah satu fitnah yakni hoax larangan menggunakan kerudung bagi perempuan muslim. Tapi menurut TGB, di zaman Jokowi, Polwan diperbolehkan mengenakan kerudung saat bertugas.

“Selain apa yang sudah ada, pada masa Pak Jokowi lah Polwan yang muslimah, yang ingin menggunakan jilbab pada saat bertugas diberikan izin,” kata TGB.

“Artinya pada masa Pak Jokowi memimpin syiar Islam terus menyebar merata di seluruh penjuru Indonesia,” imbuhnya.

“Maka sekarang beliau ditemani oleh guruku Kiai Haji Ma’ruf Amin. Insyaallah kita berharap ke depan Indonesia akan lebih nyata menjadi negara yang dihuni mayoritas Islam akan menghadirkan Islam rahmatan lil alamin,” tutupnya.

Pada acara itu ikut hadir Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, Ketum PKPI Diaz Hendropriyono, dan juga Mustasyar PBNU, Manarul Hidayat.

Exit mobile version