Site icon Beritaenam.com

Hak Keluarga Korban SJ 182 Dijanjikan Sriwijaya Air

Manajemen Sriwijaya Air memastikan memenuhi hak-hak keluarga korban penerbangan SJ-182 yang jatuh saat dalam perjalanan menuju Pontianak dari Jakarta pada 9 Januari 2021.

“Kami akan berkomitmen untuk memberikan hak para korban secepatnya,” kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena usai menebarkan bunga dari KRI Semarang kapal di perairan Kepulauan Seribu pada hari Jumat.

Proses penyerahan santunan kepada keluarga terdekat korban secara simbolis dimulai Rabu (20 Januari 2021) di Tanjung Priok, Jakarta.

Keluarga telah diberikan santunan sebesar Rp1,25 miliar sesuai dengan peraturan pemerintah, dan Rp250 juta sebagai kompensasi tambahan sehingga totalnya Rp1,5 miliar.

Upacara menabur bunga di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki di atas kapal KRI SemarangSebagai bentuk penghormatan terakhir kepada para korban, dihadiri sekitar 30 anggota keluarga korban SJ-182.

Manajemen Sriwijaya Air, perwakilan dari National Transportation Safety Committee (KNKT), Kementerian Perhubungan, TNI AL, Badan SAR Nasional (Basarnas), perusahaan asuransi BUMN Jasa Raharja, serta sejumlah Sriwijaya Anggota kru Air dan Nam Air juga menghadiri upacara tersebut.

“Kami berduka karena kehilangan; tidak dapat dipungkiri bahwa kami juga merasakan kesedihan yang dalam. Saya pribadi juga sangat terpukul dengan keadaan ini,” kata Jauwena.

Penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 yang berangkat dari Jakarta menuju Pontianak kehilangan kontak pada pukul 14:40 waktu setempat pada 9 Januari 2021. Pesawat tersebut kemudian ditemukan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Pesawat telah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14:36 ​​waktu setempat setelah mengalami penundaan karena cuaca yang tidak mendukung. Penerbangan tersebut sebelumnya dijadwalkan lepas landas pada pukul 13.35 waktu setempat.

Berdasarkan manifes penerbangan, pesawat itu membawa 62 orang – 50 penumpang dan 12 awak. Dari 50 penumpang tersebut, terdapat 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri dari enam aktif dan enam extra crew.

Sebelumnya diberitakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) bagi para korban dan rongsokan pesawat telah resmi dihentikan. Badan SAR melakukan operasi selama tujuh hari dan diperpanjang enam hari.

Tim SAR gabungan mengumpulkan jenazah korban dalam 324 kantong jenazah, yang berdasarkan data tersebut, tim DVI mengidentifikasi 47 korban. (INE)

Exit mobile version