Site icon Beritaenam.com

Hasto: Jokowi Hobinya Blusukan ke Rakyat, Bukan Naik Kuda

Hasto Kristiyanto dengan Budayawan kota Bandung.

beritaenam.com, Jakarta – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, melakukan safari politik ke Kota Bandung. Dalam lawatannya, dia menyempatkan diri bertemu dengan sejumlah budayawan Kota Bandung untuk membahas berbagai masalah.

Pertemuan itu berlangsung di kediaman salah satu seniman, Budi Dalton, di Jalan Rengkong, Kota Bandung, Jumat (22/2/2/2019). Dalam pertemuan tersebut, terlihat hadir Eddy Brokoli, Man ‘Jasad’, serta sejumlah pelaku seni dan budaya lainnya.

Hasto menyampaikan harapannya agar para budayawan Kota Bandung memberi dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf. Sebab, dia yakin pasangan nomor urut 01 dapat membawa perubahan bagi Indonesia.

“Kami harap dukungannya ke komunitas agar dukung pemimpin baik hati. Tidak ada rekam jejak masa lalu yang menyakiti rakyat,” ucap Hasto.

Dia menegaskan Jokowi-Ma’ruf memiliki komitmen kuat untuk mempertahankan kebudayaan Indonesia. “Kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf mengangkat seluruh kebudayaan dan jati diri bangsa,” katanya.

“Maka Pak Jokowi tidak akan berubah menjadi orang yang keinggris-inggrisan, yang hobinya berkuda. Jokowi hobinya naik motor, bersepeda, blusukan dengan rakyat. Memperbaiki Sungai Ciliwung, Citarum, sebagai jalan peradaban Indonesia,” Hasto menambahkan.

Budi Dalton menyambut baik kedatangan Hasto di kediamannya. Dia menyampaikan beberapa gagasan program khusus di bidang kebudayaan agar bisa menjadi perhatian oleh pasangan capres-cawapres yang saat ini sedang berkontestasi.

“Kita bicara program, bukan bicara kampanye kaitan dengan politik. Kami menyampaikan segala kekurangan di lini budaya, mudah-mudahan teraktualisasi,” ujar Budi.

Salah satu masukan yang dia sampaikan agar menjadi pertimbangan ialah menyangkut pentingnya nilai budaya menjadi pegangan dalam bernegara. Mulai masalah ekonomi, pendidikan, hingga sosial tidak boleh luput dari nilai budaya Tanah Air.

“Bangsa ini harus (mengedepankan) budaya. Budaya ekonomi, budaya hukum, budaya kreatif. Semua dasarnya harus budaya dulu,” ucapnya.

Dia juga menitipkan harapan agar ada kementerian khusus yang mengurusi kebudayaan. “Saya minta dipisahkan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kebudayaan,” kata Budi.

Exit mobile version