Beritaenam.com, Jakarta – Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menyebut cawapres pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan ‘The Great Sontoloyo’. Ungkapan tersebut dianggap Inas tepat untuk Prabowo yang dinilai berpidato tidak berdasarkan fakta.
Inas awalnya menjelaskan mengenai maksud dari Presiden Joko Widodo yang menyebut politikus sontoloyo.
Menurutnya yang dimaksud sontoloyo adalah politikus yang bertingkah laku konyol seperti Prabowo yang bicara tanpa data dan fakta.
“Kalau Pak Jokowi menyebut politikus sontoloyo, bukan berarti bicara kasar atau merendahkan si politikus yang memang merasa dirinya sontoloyo, tapi yang dimaksud Pak Jokowi adalah politikus yang jadi sontoloyo dengan mengangon ‘bebek-bebek’ yang berceloteh tentang hoax dan hasut, bahkan si politikus tersebut ikut-ikutan konyol!” Kata Inas melalui keterangan tertulisnya, Jumat (26/10/2018).
Sontoloyo menurut Inas juga bisa berarti salah satu profesi, yaitu mengangon bebek atau itik. Dia juga mengartikan sontoloyo bahasa gaul dari konyol.
Inas juga membandingkan pidato Jokowi mengenai ‘sontoloyo’, dengan pidato Prabowo yang menyebut hutan BUMN senilai Rp 4.800 Triliun dan beberapa pidato yang menurutnya tidak berdasarkan data. Atas dasar itu menyebut Prabowo ‘the great sontoloyo’ .
“Mau contoh? Bukankah Prabowo pernah mengatakan hutan BUMN Rp 4.800 Triliun? tapi tidak bisa membuktikan, lalu yang terbaru adalah Prabowo mengatakan 99% rakyat Indonesia miskin, lalu ditantang BPS untuk membuktikan tapi ternyata mingkem, nggak bisa menjawab,” katanya, seperti dikutip dari detik.com
“Bahkan Prabowo pernah mengatakan Indonesia bakalan bubar tahun 2030, konyol banget kan? Saking bangetnya maka nggak salah dong, kalau kita julukin dia the great Sontoloyo,” pungkasnya.