Site icon Beritaenam.com

Jokowi Ingin Tabok Penyebar Hoax PKI, Timses: Itu Sebagai Bentuk Peringatan

Abdul Kadir Karding.

Beritaenam.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo berbicara keras soal penyebaran hoax, termasuk yang menimpa dirinya. Menurut tim sukses, itu sebagai bentuk warning (peringatan) seorang presiden.

“Beliau bicara seperti itu karena beliau beranggapan bahwa isu hoax sudah keterlaluan bisa merusak sendi-sendi hidup bangsa (budaya jujur, budaya persatuan, kebersamaan persaudaraan),” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Jumat (23/11/2018).

Jokowi berbicara soal isu PKI yang kerap menyerang dirinya di hadapan warga Lampung Tengah. Ia bahkan mengatakan sampai ingin mencari dan menabok penyebar isu hoax yang dimaksud. Karding yang ikut menemani kunjungan Jokowi ke Lampung tersebut menyatakan isu hoax memang menjadi perhatian capres nomor urut 01 itu.

“Karena isu hoax sudah bisa memecah bangsa. Telah mengakibatkan orang sebagian percaya bahwa tuduhan semisal PKI, anti-Islam, antek Asing, seolah menjadi sesuatu yang benar. Ini merugikan beliau sebagai pribadi,” sebut politikus PKB ini.

“Jadi pernyataan beliau itu warning kepada kita semua agar stop hoax, fitnah. Beliau keras dan tegas terhadap hoax, fitnah. Tegas. Dan tidak ada ampun untuk hoax,” imbuh Karding.

Meski menggunakan diksi yang cukup keras, Jokowi disebut bukan berarti marah. Karding menilai itu sebagai bentuk ketegasan.

“Karena hoax bisa berakibat buruk bagi kehidupan sosial kita, persatuan kita, merusak akhlak bangsa. Karena hoax sangat berbahaya, jadi presiden harus tegas,” lanjut anggota DPR itu, seperti dikutip dari detik.com

Saat membagikan sertifikat tanah di Lampung Tengah kepada warga, Jokowi kembali menceritakan soal dirinya yang sering dituduh sebagai PKI. Ia pun menunjukkan kegeramannya kepada penyebar isu bohong tersebut.

“Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul,” ujar Jokowi.

Saya ini sudah 4 tahun diginiin, Ya Allah, sabar, sabar, tapi saya sudah bicara karena ada 6 persen yang percaya berita ini. Enam persen itu 9 juta (penduduk) lebih lo. La kok percaya?” tambahnya.

Exit mobile version