Site icon Beritaenam.com

Jokowi Pantau Kerja Penanganan Banjir, Menteri Basuki & Doni Monardo, ke Anies juga?

Beritaenam.com — Perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tegas kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.

Para pejabat diminta Jokowi untuk responsif atas peristiwa banjir pada berbagai lokasi di Jakarta pada tangal 31 Desember 2019.

Kejadian yang merupakan kombinasi akibat curah hujan yang tinggi dan merata baik di hulu (Indikasi Pintu Katulampa Siaga 2) dan di hilir DKI Jakarta dan sekitarnya dengan catatan intensitas hujan sebagai berikut :

1. Lokasi Pos Curah Hujan di Halim tercatat 370 mm dengan perkiraan debit Sungai Ciliwung sebesar 500 m3/detik, dan

2. Lokasi Pos Curah Hujan di Cakung tercatat 300 mm dengan perkiraan debit Sungai Sunter sebesar 100 m3/detik.

Berdasarkan pengamatan BMKG diatas, dapat disimpulkan bahwa intensitas hujan yang terjadi pada tanggal 31 Desember 2019 termasuk kategori HUJAN SANGAT LEBAT. Adapun Kriteria Intensitas Curah Hujan menurut BMKG adalah :

– Curah Hujan 5 – 20 mm/hari termasuk kategori Hujan Ringan;

– Curah Hujan 20 – 50 mm/hari termasuk kategori Hujan Sedang;

– Curah Hujan 50 – 100 mm/hari termasuk kategori Hujan Lebat;

– Curah Hujan diatas 100 mm/hari termasuk kategori Hujan Sangat Lebat.

Daerah terdampak terparah di DKI Jakarta berada pada 4 Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Krukut, Sungai Ciliwung, Sungai Cakung, dan Sungai Sunter. Untuk penanganan darurat bersama pihak terkait, telah difungsikan pompa, karung pasir, bronjong dan tanki air agar kawasan dan prasarana publik terdampak dapat segera berfungsi kembali.

Penyebab lain adalah belum optimalnya pembangunan prasarana pengendalian banjir, dimana sejak tahun 2017 belum dapat dilakukan normalisasi pada keempat sungai karena kendala pembebasan lahan.

Pada keempat sungai tersebut, dilakukan upaya pengendalian banjir sebagai berikut :

Program Pengendalian Banjir Sungai Ciliwung sudah ditangani 16 km dari rencana keseluruhan 33 km.

Dari pengamatan aerial pada hari Rabu, 1 Januari 2020 pukul 15.00 – 16.30 WIB, tampak bahwa area sekitar sungai yang telah dilakukan normalisasi sungai relatif aman.

Sedangkan pada area sekitar sungai yang belum dilakukan normalisasi dalam kondisi tergenang banjir (misal di Bidara Cina). Demikian halnya pada Sungai Cipinang yang belum dinormalisasi, area sekitar juga tergenang banjir.

Pada hulu Sungai Ciliwung, tengah dilaksanakan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi dengan progres pembebasan tanah diatas 90% dan progres fisik saat ini mendekati 45%. Kedua bendungan tersebut direncanakan selesai pada akhir 2020.

Untuk percepatan pelaksanaan Sudetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cipinang, telah diajukan perbaikan penetapan lokasi (penlok) dari Kementerian PUPR cq Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung – Cisadane Ditjen Sumber Daya Air ke Gubernur DKI pada tanggal 26 Desember 2019.

Masyarakat setempat telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk kelanjutan pembangunan sudetan sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1200 meter.

Untuk pengendalian banjir Kota Bekasi dan sebagian Kabupaten Bekasi, Kementerian PUPR sudah membuat Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Bekasi dimana pada tahun 2020 akan dilakukan Value Engineering terhadap perencanaan tersebut dan segera ditindaklanjuti dengan pekerjaan fisik konstruksinya.

klik ini: pimpinanmedia.id

Exit mobile version