Site icon Beritaenam.com

Kampanye Akbar Jokowi-Amin di SGUBK Bakal Cerminkan Kemajemukan Inklusif

Jokowi di dampingi Megawati Soekarnoputri saat kampanye di Solo.

beritaenam.com, Jakarta – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, akan menggelar kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Sabtu, 13 April 2019. Nuansa kampanye terakhir ini bakal mencerminkan kemajemukan yang bersifat inklusif.

Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Amin, Michael Umbas mengatakan kampanye akbar calon petahana itu didedikasikan untuk seluruh rakyat Indonesia. Baginya, hal itu merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila.

“Semangatnya gotong royong nasional dan kesatupaduan gerak semua potensi bangsa. Seluruh lapisan masyarakat dan elemen bangsa terbuka untuk menghadiri kampanye akbar Jokowi-Amin. Tanpa terkecuali, tanpa membedakan latar belakang identitas maupun strata eknomi dan sosial,” tegas Umbas di Jakarta, Rabu, 10 April 2019.

Ia meyakini kemajemukan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan keniscayaan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Perbedaan, sebut dia, bukan justru membuat masyarakat terbelah, melainkan bersatu.

“Menuju Indonesia Raya seperti yang dicita-citakan pendiri Republik ini. Jangan sampai ada anak bangsa satu pun yang terabaikan. Rakyat sepatutnya dirangkul sebagaimana yang dilakukan Jokowi selama ini,” ungkap Umbas.

Dia bilang, puncak kampanye Jokowi-Amin di GBK memantik gerakan spontanitas rakyat yang datang dari berbagai penjuru nusantara. Mereka bergerak dilandasi rasa cinta akan pemimpin yang lahir dari rakyat.

“GBK akan menjadi manifesto ‘people power’ memberi mandat dukungan bagi Jokowi untuk kembali memimpin Republik ini,” urainya, seperti dikutip dari medcom.id

Ia melanjutkan, gelora persatuan rakyat akan menggema di GBK sebagaimana spirit sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia.

“Jokowi dan KH Maruf Amin dalam balutan putih sebagai representasi pemimpin yang bersih, tidak terbelenggu rekam jejak kelam, bukan pemimpin yang mengumbar amarah, melainkan akan menjadi simbol persatuan menuju Indonesia maju,” tutup Umbas.

Exit mobile version