Site icon Beritaenam.com

Kekuatan Politik Ahok Diragukan PA 212, PDIP: Nggak Usah Ikut Campur

Eva Kusuma Sundari.

beritaenam.com, Jakarta – Sekretaris Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Bernard Abdul Jabbar meragukan kekuatan politik Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang baru-baru ini resmi menjadi kader PDIP. PDIP pun meminta Bernard untuk tidak mencampuri urusan Ahok.

“Itu PA 212 itu suruh baca konstitusi dulu, bahwa masuk ke partai itu hak konstitusional warga negara terlepas dari hitung-hitungan ada ngaruh apa nggak, ini kan pilihan politik, hak warga negara, menurutku sih Ahok sudah melaksanakan hak individual dia,” kata Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari saat dihubungi, Kamis (14/2/2019) malam.

Eva juga meminta Bernard tidak perlu khawatir jika Ahok masuk ke dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebab, menurutnya Ahok masuk ke PDIP bukan karenaa ingin menjadi tim Jokowi, tapi lebih kepada bergabung ke dalam partai saja.

“Dan jangan lupa, dia tidak ada kaitan dia mau ngapain-mau ngapain (masuk PDIP) pilpres itu sudah jalan, TKN sudah jalan dia, juga nggak minat untuk memasukkan diri. Jadi lebih kepada meng-excercise untuk jadi warga negara yang baik dengan masuk parpol yang legal,” ucapnya.

Terakhir, Eva meminta agar Bernard tidak usah ikut campur dalam urusan Ahok yang memilih bergabung ke PDIP.

“Jadi ini urusan partai, PA nggak usah ikut-ikut, PA kan bukan orang partai, ya sudah kita hormati pilihan masing-masing orang, Ahok mau ngapain, kumpul-kumpul juga nggak apa-apa, karena cocok dengan pluralisme PDIP dan teman-temannya kan juga banyak di situ,” ujar dia, seperti dikutip dari detik.com

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla (JK) tak ingin Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok bergabung dengan TKN. JK khawatir gabungnya Ahok akan mengurangi suara untuk Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin khususnya segmen pemilih muslim.

Bernard menilai jika Ahok bergabung ke dalam timses, tak akan terlalu berpengaruh pada jumlah dukungan kalangan muslim ke Jokowi. Sebab, dukungan yang diberikan kalangan muslim karena memandang sosok Jokowi-Ma’ruf.

“Itu urusan JK dan tim. Memangnya kekuatan Ahok bagaimana? Masih ada kekuatan dia? Ya silakan-silakan aja. Dia kan sekarang sudah masuk PDIP, jadi otomatis harus bantu PDIP meskipun belum dimasukkan ke dalam timses,” kata Bernard saat dihubungi, Rabu (13/2).

Exit mobile version