Site icon Beritaenam.com

KSAL Respon Cepat Cari Korban Kecelakaan Pesawat

Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 - Laksamana TNI Yudi Margono

Beritaenam.com — “Unsur-unsur TNI Angkatan Laut membantu Search and Rescue (SAR) pesawat Sriwijaya Air,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjodjono.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjodjono.

Rupanya,  karena situasi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan Pangkoarmada I  Laksamana Muda TNI A. Rasyid K untuk mengirimkan berbagai unsur KRI dan personil untuk memaksimalkan pencairan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJY-182.

KSAL membatalkan  acara Hari Dharma Samudra, yang rencananya akan berlangsung  pada 15 Januari 2021 ini di Natuna.

Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020 ini mengarahkan armadanya  untuk membantu pencarian ke lokasi jatuhnya pesawat yang mengalami musibah.  Penyelam hingga Denjaka sudah langsung bergerak, malam 9 Januari 2020.

Alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-XXXIII/tahun 1988 itu berharap korban cepat ditemukan dengan selamat, hingga TNI AL mengerahkan pasukan. Sebanyak 10 KRI disiapkan.

Sejumlah kapal perang atau Kapal Republik Indonesia (KRI)  untuk membantu proses pencarian pesawat.

KRI yang dikerahkan untuk membantu berasal dari jajaran Koarmada I dan Lantamal III. KRI tersebut antara lain KRI Teluk Gilimanuk, KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI KRI Cucut -866, KRI Tengiri serta dua Sea Rider Kopaska dan dua kapal Tunda yakni TD, Galunggung dan Malabar.

Pangko Armada I Laksamana Muda Abdul Rasyid Kacong mengatakan sebanyak 3 KRI dari TNI AL telah berada di sebelah selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Rasyid menyebut tim penyelam telah bersiap di sana.

Selain itu, kata dia, sudah ada 5 KRI yang kini tengah di perjalanan menuju titik titik koordinat yang diduga lokasi jatuhnya pesawat yang hilang kontak pada pukul 14.40 WIB tadi.

Hasil analisis cuaca dari pihak TNI AL di Perairan Kepulauan Seribu menunjukkan ombak berkisar di atas satu meter.

“Sementara ombak antara 1-1,5 meter,” kata Rasyid menyebut ombak setinggi hingga 1,5 meter merupakan kondisi sedang. Pihak TNI akan memaksimalkan pencarian pesawat Sriwijaya Air.

“Cuaca bukan menjadi hambatan buat kita,” ujar Rasyid. mengatakan, seluruh anggota TNI AL akan melakukan pencarian secara maksimal. Komando pencarian, lanjut Rasyid, akan dilakukan di bawah Basarnas.

https://www.youtube.com/watch?v=1lOk5yAChuM

 

 

Exit mobile version