Site icon Beritaenam.com

Lika-Liku Bos JD.com yang Ditangkap di AS

Pendiri JD.com Richard Liu Qiangdong.

Beritaenam.com – Berita penangkapan pendiri JD.com Richard Liu Qiangdong di Amerika Serikat (AS) sangat mengejutkan. Pasalnya, Liu selama ini adalah sosok yang banyak dikagumi.

Liu dikenal sebagai konglomerat sukses yang membangun JD.com menjadi e-commerce kedua terbesar di China. Di luar kampung halamannya, Liu memang relatif belum dikenal.

Sejumlah langkah investasi terbaru yang dilakukannya di Asia Tenggara dan rencana perluasan ke Eropa, mengantarkan pria 43 tahun ini tampil di ajang World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss tahun ini.

Kemunculannya di pertemuan ekonomi tahunan berskala global tersebut perlahan membuat namanya dikenal di luar China.

Dalam salah satu sesi WEF, Liu menjadi pembicara dan duduk bersama para petinggi berpengaruh lainnya seperti CEO Adidas Group Kasper Rorsted dan Chief Wal-Mart AS Greg Foran.

Seperti dikutip dari South China Morning Post, di panggung ini, Liu secara singkat bercerita mengenai kisah hidupnya dan saat dirinya memulai JD.com.

Si Anak Miskin

“Alasan pertama saya mendirikan bisnis ini adalah, saya mencari uang untuk nenek saya,” Liu memulai. “Saat itu, dia sakit keras dan butuh biaya berobat, namun kami tidak punya uang,” sambungnya.

Lahir dari keluarga miskin di utara provinsi Jiangsu, Liu memutar otak. Berulang kali mencoba dan gagal, Liu tak menyerah.

Dia memulai bisnis dengan membuka sebuah toko yang menjual komponen komputer di Beijing. Namun dia harus menutupnya pada 2003 setelah sindrom pernafasan akut melanda China.

Pasalnya, kondisi ini menyebabkan orang-orang, tak mau keluar rumah karena takut terkena penyakit mematikan.

Pada suatu titik, hal ini membuatnya terpikir memindahkan bisnisnya secara online. Dari sana, dia merintis bisnis e-commerce JD.com.

Kegigihannya mengantarnya sukses membangun JD.com menjadi sebuah perusahaan dengan valuasi pasar sekitar USD 67 miliar.

Asal Usul Nama JD

Di panggung WEF pula, terungkap asal usul nama JD. Menanggapi pertanyaan ini, Liu sempat tersenyum sebelum menjawabnya.

“Saya harap istri saya tidak di sini untuk mendengar jawaban saya,” sebutnya.

Rupanya, JD merupakan kombinasi dari huruf pertama nama cinta pertamanya, ‘Jing’ dan panggilan kesayangan Liu, ‘Dong’.

Istri Liu, Zhang Zetian (24 tahun) yang hadir di acara tersebut, tampak tersenyum simpul di tengah-tengah audience yang sontak tertawa mendengar jawaban Liu.

Setelah sedikit intermezo yang menghibur tersebut, Liu memaparkan sejumlah jurus JD.com di pasar e-commerce.

Langkah pertama mencapai ambisi JD secara global, sebut Liu, adalah menghadirkan brand asing populer ke China.

Dengan demikian, konsumen bisa membeli apa yang mereka inginkan tanpa perlu ke luar negeri. Langkah kedua, membawa brand premium China ke pasar luar negeri.

“Saya yakin dalam 10 tahun mendatang, berbagai brand China akan ada di mana-mana di pasar global,” yakin Liu.

Saat ini, JD.com mempekerjakan sekitar 162.000 pekerja dan mulai berinvestasi di berbagai negara, sebagai bagian dari rencana ekspansinya di luar China.

Tak hanya itu, nama Liu bersanding dengan miliuner asal China lainnya seperti CEO Alibaba Group Jack Ma, bos Tencent Holdings Ma Huateng dan CEO Baidu Robin Li Yanhong.

Ditangkap di AS

Liu ditangkap di AS atas dugaan kejahatan seksual. Dia ditangkap pada Jumat (31/8) malam waktu setempat dan dibebaskan pada Sabtu (1/9) sore waktu setempat.

Kepolisian Minneapolis, kota terbesar di Minnesota, menyebut penyelidikan terhadap Liu masih berlangsung. Namun mereka enggan mengonfirmasi soal penangkapan maupun tuduhan yang menjerat Liu.

“Dia ditangkap pada Jumat (31/8) malam dan dibebaskan pada Sabtu (1/9) sore waktu setempat. Dia dibebaskan meski ada laporan resmi,” sebut Petugas Informasi Publik pada Kepolisian Minneapolis, John Elder, kepada AFP.

Di negara bagian Minnesota, tindakan kriminal kejahatan seksual mengarah pada spektrum luas untuk aktivitas seksual non-konsensual.

Dalam pernyataan terpisah via Weibo, pihak JD.com mengonfirmasi bahwa Liu sempat ditangkap atas tudingan palsu saat perjalanan bisnis.

Disebutkan dalam pernyataan itu bahwa otoritas setempat tidak menemukan bukti tindak kejahatan dan membebaskan Liu.

Exit mobile version