beritaenam.com, Putrajaya – Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad menegaskan bahwa Anwar Ibrahim akan menjabat PM Malaysia berikutnya.
Mahathir kembali menegaskan bahwa dirinya akan menepati janji mundur sebagai perdana menteri setelah dua tahun berkuasa.
Kemudian, kursi perdana menteri akan diserahkan kepada Anwar Ibrahim yang kini menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR).
Bagi Mahathir, siapapun yang akan menggantikan dirinya tidak perlu mengikuti instruksi dirinya. Tokoh berusia 93 tahun itu juga meminta agar penggantinya untuk mengikuti apa yang sudah dilakukannya.
“Dia (Anwar) bebas melakukan apapun yang dianggapnya terbaik sebagai perdana menteri. Saya tidak akan berkomentar apa yang akan terjadi setelahnya,” ujar Mahathir, seperti dikutip The Star, Kamis, 9 Mei 2019.
“Tugas saya saat ini mempersiapkan negara sebaik mungkin (untuk transisi ke Anwar),” tuturnya.
Mahathir kembali naik kursi perdana menteri setelah koalisi oposisi Pakatan Rakyat menang pemilu pada 9 Mei 2018 mengalahkan UMNO. Mahathir mengalahkan mantan anak didiknya, Najib Razak yang dipenuhi dengan skandal dugaan korupsi.
Bergabungnya Mahathir ke pihak oposisi untuk mengalahkan UMNO sangat mengejutkan. Dia juga mengubur permasalahan dengan Anwar Ibrahim di masa lalu, dimana Anwar dituduh melakukan korupsi dan dipenjara atas kasus sodomi.
Anwar Ibrahim pun menjadi pimpinan PKR setelah mendapatkan pengampunan dari Raja Malaysia, tidak lama setelah oposisi menang pemilu.