Beritaenam.com, Jakarta – Calon wakil presiden Ma’ruf Amin akan menemui kelompok Ahoker alias pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebagai salah satu pendukung Ahok, Batman menilai kenangan soal Ma’ruf sebagai sosok yang pernah menjatuhkan fatwa terhadap Ahok sebaiknya tidak usah diungkit lagi.
Batman adalah singkatan dari Basuki Tjahaja Purnama Mania (Batman). Ketua Umum Batman Imannuel Ebenezer mengatakan pihaknya telah membulatkan suara untuk mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019, meski calon wakil presidennya adalah Ma’ruf Amin. Ahok dan Ma’ruf memang memiliki catatan sejarah terkait kasus penistaan agama.
“Kita (Batman) pastikan, sudah pasti (beri suara saat Pilpres 2019) ke Jokowi. Batman sudah pasti mendukung Jokowi secara penuh dan bulat. Karena masa kampanye Pilgub DKI sudah selesai, maka semua anggota Batman gabung di Jokowi Mania. Total yang terdata di DKI, data hari ini ada sekitar 30-ribuan,” kata Eben kepada detikcom melalui sambungan telepon, Selasa (25/9/2018).
“Jokowi Mania itu sudah pasti Batman, Batman pasti Jokowi Mania. Mayoritas semua pendukung Ahok itu pendukung Jokowi,” sambung Eben.
Eben mengaku dia dan teman-temannya telah memaafkan Kiai Ma’ruf yang mengeluarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan Ahok sebagai penista agama.
Eben juga memaafkan sikap Ma’ruf yang turut menggerakan Aksi 212 dengan tuntutan menghukum Ahok dengan tudingan melakukan penistaan agama.
“Pak Jokowi dan Pak Ahok punya jiwa kenegaraan dan sangat pemaaf. Negara ini kalau selalu menenteng masa lalunya itu tidak akan maju-maju. Nah kita mau bangsa ini yang ditenteng masa depan selalu. Jadi saya anggap Pak Ma’ruf Amin ini perilakunya yang menyakiti para Ahokers itu adalah persoalan masa lalunya dia dan kita kan ingin menyongsong masa depan, bukan masa lalu,” ungkap Eben.
“Bangsa ini kalau masih menenteng masa lalu, kebencian, hal-hal yang tidak baik, kan bahaya. Di sisi lain kan bangsa ini pengin maju, kalau pengin maju masa lalu harus dibuang, jangan diungkit lagi,” lanjut Eben.
Eben menuturkan dirinya menghormati Ma’ruf sebagai bapak dan ulama. Eben menambahkan dirinya menduga ada pergolakan batin yang dialami Ma’ruf kala mengeluarkan fatwa yang mnemojokan Ahok.
“Pertama kita menghormati Kiai Ma’ruf Amin sebagai bapak. Kedua dia sebagai ulama. Ketiga kita sangat tahu situasi saat itu, Pak Ma’ruf Amin mungkin kondisinya kebatinannya hanya Pak Ma’ruf Amin secara politik waktu dia mengeluarkan fatwa itu,” ujar dia.
“Pak Ma’ruf Amin, saya berharap apalagi ini kita para pendukung Ahok ya, kami berharap Pak Ma’ruf Amin bisa membuka tabir itu nantinya, siapa yang mendorong sampai lahirnya fatwa itu,” tambah Eben.
Meskipun tak termasuk dalam daftar kelompok relawan Ahok yang akan ditemui Ma’ruf, Eben berkeinginan mendapat kesempatan untuk bertanya tentang sosok Ahok di mata Ma’ruf saat ini.
“Pertanyaan kita cuma satu, apakah Pak Ma’ruf Amin juga mau mengakui bahwa Pak Ahok itu orang baik? Itu saja,” imbuh Eben.
Rencana Ma’ruf bertemu Ahoker awalnya diungkap oleh politikus Partai Golkar Nusron Wahid. Ahoker yang akan ditemui Ma’ruf adalah kelompok Relawan Nusantara dan Ahoker sayap Islam.
Para pendukung Ahok itu disebutnya sempat kaget karena Ma’ruf yang notabene Ketua Umum MUI pemberi fatwa Ahok menista agama, kemudian dipilih menjadi cawapres dari capres Joko Widodo (Jokowi). Maka pertemuan Ma’ruf dan Ahoker diperlukan.
Ma’ruf sendiri merasa gembira hendak bertemu Ahoker.
“Buat saya, sekarang saya harus bergaul dengan semua pihak, untuk keutuhan bangsa, keutuhan bangsa harus kita nomorsatukan,” ucap Ma’ruf di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/9) kemarin.
Sumber: detik.com