Site icon Beritaenam.com

Ma’ruf Amin Dapat Gelar Khusus dari Warga Dayak, Ini Dia…

Ma'ruf Amin mendapatkan penghargaan dari warga Dayak. (Dok TKN)

beritaenam.com, Jakarta – Cawapres nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin mendapat gelar khusus dari warga Dayak saat melakukan silaturahmi kebangsaan ke Pondok Pesantren Nabil Husen di Samarinda, Kalimantan Timur. Ma’ruf diberi gelar ‘Pui Pamboq Bioq Puyan’, yang berarti ‘Pemimpin Bijaksana’.

Ma’ruf tiba di pesantren itu bersama istrinya, Wury Estu Handayani, lalu disambut Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kaltim Edy Gunawan Areq Lung. Ma’ruf dan istrinya lalu disematkan baju khas Dayak Kalimantan Timur.

Ma’ruf merasa bahagia berkunjung ke pesantren itu. Apalagi, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mendapat gelar khusus dari warga Dayak langsung.

“Pagi ini saya merasa berbahagia silaturahmi ke Ponpes Nabil Husen dan saya memperoleh sambutan dari Ketua masyarakat Dayak. Saya juga dapat gelar, artinya pemimpin yang bijaksana,” ujar Ma’ruf saat sambutan dalam acara Silaturrahim Kebangsaan di Pesantren Nabil Husen, sebagaimana termuat dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3).

Acara tersebut dihadiri para ulama Kaltim dan ratusan santri Pesantren Nabil Husen. Hadir pula pimpinan Pondok Pesantren Nabil Husen, KH Nasikhin; Ketua YKD Kaltim Syafaruddin; pengurus PWNU Kaltim; pengurus PCNU Samarinda; serta pimpinan Ponpes se-Samarinda dan se-Kaltim.

Ma’ruf mengatakan pondok pesantren sangat penting dalam sistem pendidikan nasional. Sebab, pesantren juga merupakan tanggung ulama secara personal dalam rangka menyiapkan orang-orang yang paham agama.

“Dalam rangka menyiapkan tokoh-tokoh perubahan, tokoh-tokoh perbaikan. Karena apa? Karena ulama menyadari bahwa mereka tidak selamanya hidup, sehingga harus ada yang melanjutkan tugasnya,” ujarnya, seperti dikutip dari detik.com

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kaltim Edy Gunawan Areq Lung mengungkapkan alasannya memberikan gelar itu kepada Kiai Ma’ruf. Menurut dia, gelar itu diberikan lantaran Ma’ruf merupakan seorang kiai yang bijak.

“Pemberian gelar itu karena beliau seorang kiai. Beliau istilahnya seorang pemimpin yang harus diteladani,” kata Edy.

Exit mobile version