Site icon Beritaenam.com

Mendikbud: Tak Ada Rencana Penghapusan Pelajaran Agama di Sekolah

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

beritaenam.com, Jakarta – Video yang menampilkan emak-emak di Sulawesi Selatan menyebut capres petahana Joko Widodo (Jokowi) akan menghapus pelajaran agama viral di media sosial. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan tak ada rencana penghapusan pelajaran agama di sekolah.

“Berkenaan dengan adanya berita, baik yang termuat di media TV, online, maupun cetak, bahwa Kemendikbud akan menghapus pelajaran di sekolah, pada kesempatan ini saya tegaskan bahwa sama sekali tidak ada rencana penghapusan pelajaran agama di sekolah,” kata Muhadjir, seperti dalam video yang diunggah Kemendikbud di YouTube, seperti dilihat, Rabu (6/3/2019).

Muhadjir menyebut beredarnya kabar hoax penghapusan pelajaran agama di sekolah sudah beredar sejak 2017. Menurut Muhadjir, isu tersebut berawal dalam rapat bersama Komisi X DPR.

Saat itu ia memaparkan terkait program penguatan pendidikan karakter atau TPPK yang ada di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

“Dalam pelaksanaannya sekolah-sekolah dibolehkan atau dianjurkan menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan di luar sekolah, terutama dalam rangka penguatan karakter religius siswa. Jadi kerja sama itu tidak dimaksudkan untuk menghapus pelajaran agama di sekolah, justru untuk memperkuat keberadaan pelajaran agama di sekolah,” ungkapnya.

Muhadjir kembali menegaskan tidak ada rencana Kemendikbud untuk menghapuskan pelajaran agama di sekolah. Ia meminta semua pihak untuk tidak menyebarluaskan lagi kabar hoax yang sudah diklarifikasi sebelumnya.

“Sekali lagi, maka dalam kesempatan ini saya tegaskan bahwa sama sekali tidak ada Kemendikbud berencana untuk menghapus pelajaran agama di sekolah. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, saya imbau kepada siapa saja untuk tidak menyebar luaskan kembali berita-berita yang sudah diralat tersebut agar tidak menimbulkan masalah, keresahan di masyarakat,” ujar Muhadjir, seperti dikutip dari detik.com

Diberitakan sebelumnya, video aksi emak-emak mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga door to door di Makassar jadi viral. Ibu-ibu yang tampak memakai baju PKS itu menyebut pelajaran agama dan pesantren akan dihapuskan bila Jokowi kembali terpilih.

DPP PKS menyatakan tidak mengenal sosok perempuan tersebut. DPW PKS Sulsel juga sudah membantah bahwa emak-emak itu adalah kadernya.

“PKS ingin meraih kemenangan di Pemilu 2019 dengan penuh keberkahan dan cara-cara yang bermartabat,” ujar Sekretaris Bidang Polhukam DPP PKS Suhud Alynudin.

“Kami mengharamkan cara kampanye yang bertentangan dengan aturan dan etika, seperti penyebaran hoax dan black campaign,” imbuhnya.

Exit mobile version