Site icon Beritaenam.com

Mengatasi Meningkatnya Ular Yang Muncul, Ke Pemukiman Warga

Beritaenam.com – Berita mengenai kasus ular yang belakangan ini, viral dibahas juga oleh media mainstream.

Tetaplah tenang, karena kemuculan ular di beberapa wilayah Tanah Air, tak lantas berdampak buruk juga. Ular cenderung menghindari manusia. Ular tak akan menyerang, jika tidak diganggu.

Biasanya,  ular muncul di atas perumahan yang berdiri di atas bekas rawa atau sawah, yang sebelumnya habitat ular.

Tak hanya disebabkan oleh faktor cuaca atau musim saja. Tapi, karena predator alami ular berbisa itu sudah mulai tersingkir.

Ramai mengenai kemunculan ular kobra dan membuat sarang di sekitar rumah-rumah penduduk.Karena itu, masyarakat disarankan membersihkan pemukiman dari sampah yang dapat mengundang tikus.

Ular cenderung memilih tempat yang tak terlal jah dari makanannya.

Adapun faktor utama semakin banyaknya kobra di beberapa wilayah Indonesia akhir-akhir ini adalah karena telur kobra jawa lazimnya menetas di awal musim hujan.

“Sebenarnya bukan ular kobra saja, tapi memang banyak kasusnya di bulan-bulan ini. Sebenarnya ada ular kopi dan beberapa jenis yang lain. Tapi ini memang periode yang tepat untuk penetasan anakan kobra,” kata salah seorang pawang ular.

Populasi yang menetas di sekitar pemukiman manusia, yang disebut berkeliaran dari Jember, Jakarta Timur, Depok, Surakarta, hingga Klaten.

Sekedar info untuk waspada, ular takut dengan “Ijuk” bukan garam.

Taburkan Karbol-Obat Pel Sereh pada setiap Lubang Saluran air bagian dalam (kamar mandi, tempat cuci piring, dan lain-lain) dan luar rumah (drainase).

Potong semua dahan pepohonan yang sudah melewati tembok pembatas dengan warga sebelah komplek. Dan, yang menempel pada tembok rumah masing masing agar tidak sebagai penghantar atau jalur masuk ular.

Buang atau singkirkan semua sisa barang apapun khususnya luar rumah, agar tidak menjadi tempat pemberhentian ular.

Tutup Semua Lubang Drainase atau saluran lainnya dengan kawat nyamuk dan atau ijuk.

Periksa kembali bawah Tabung Gas 12 kg, karena dari pengalaman pawang, bisa bersembunyi di bawanya. Angkat dan periksa sebelum dibeli.

Bila terkena gigitan berbisa, ikat segera bagian atas dari titik gigitan tersebut sekencangnya.  Ikatan tidak boleh kencang, tapi cukup untuk memperlambat aliran bisa dalam darah.

Jika diikat kencang, khawatir akan menimbulkan pembengkakan atau bahkan matinya aliran darah dan menimbulkan necrosis. Usahakan jangan panik, sambil mencari Rumah sakit terdekat.

Bila memungkinkan, tempelkan isi dari batang pohon pisang muda (ares).

Bila, “bisa ular” terkena mata jangan dikucek. Rendam mata dalam air, sambil dikedip-kedipkan berulang selama 1 jam.

Exit mobile version