Site icon Beritaenam.com

Menkes Tak Ingin Buru-Buru Pulangkan WNI Kru Princes Cruise ke Indonesia

Beritaenam.com — Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan bahwa sebanyak 69 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Diamond Princess Cruise tak perlu cemas.

Pemerintah hingga hari ini pun belum memutuskan skema penjemputan para WNI di sana menggunakan pesawat atau kapal.

Ada 78 WNI yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess. Sembilan di antaranya sudah dinyatakan positif terkena virus Corona dan kini dirawat di rumah sakit di Yokohama.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya menyatakan pemerintah tak ingin terburu-buru mengevakuasi WNI yang ada di kapal Diamond Princess. Ia beralasan pemerintah masih bernegosiasi dengan Jepang terkait skema pemulangan.

Purnawirawan ini mengakui pemerintah Jepang menyarankan evakuasi dilakukan dengan pesawat. Namun, Terawan seperti berkukuh penjemputan bakal dilakukan dengan kapal laut.

Terawan mengatakan pemerintah harus tetap menjaga Indonesia yang disebutnya negatif Corona.

“Negara yang buru-buru ngambil (warga negaranya) coba, Australia itu dari negatif jadi positif kan, kita mau seperti itu? Amerika juga sama kan, masa mau ngikutin yang seperti itu? Kita hati-hati,” kata Menkes tentang ancaman tertular virus Corona atau COVID-19.

“Ya siapa tahu dengan makin lama makin sehat semua ya,” kata Terawan menyebut sudah mengerahkan tim psikiater untuk menjalin komunikasi dengan seluruh WNI di kapal pesiar tersebut.

Terawan berharap tim psikiater bisa mencari solusi terbaik agar mereka tetap dalam keadaan tenang dan terhindar dari trauma terkait insiden menyebarnya virus corona di kapal tersebut.

“Ini kan kita tak tahu traumanya kenapa? traumanya Apakah kangen keluarga atau karena bosen?,” kata Terawan.

Lebih lanjut, Terawan menyatakan saat ini pemerintah masih terus bernegosiasi dengan otoritas pemerintah Jepang terkait rencana pemulangan seluruh WNI di kapal pesiar tersebut.

Terawan menegaskan bahwa evakuasi WNI dari kapal pesiar itu membutuhkan kehati-hatian yang sangat besar. Ia tak berkeinginan WNI di kapal itu justru menjadi positif virus corona saat tiba di Indonesia.

Ia lantas membandingkan penanganan pemerintah negara lain terhadap warganya yang dinilai sangat buru-buru. Akibatnya, jumlah penderita virus corona di beberapa negara melonjak karena gegabah.

“Bagaimana negara-negara tersebut keburu-buru melakukan evakuasi, dari yang tadinya sehat sampai di negaranya sakit. Artinya apa? Jadi positif. Kalau jadi positif jadi episentrum baru,” kata dia.

Exit mobile version