Beritaenam.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, melakukan kunjungan kerja ke Vancouver, Kanada, pada akhir Agustus ini. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjajaki peningkatan kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara Indonesia dan Kanada, khususnya dengan Provinsi British Columbia yang memiliki kedekatan geografis dengan wilayah Asia Pasifik.
Mengawali agenda kunjungannya pada Jumat (30/08), Menko Airlangga menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Vancouver, bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC). Pertemuan tersebut dihadiri oleh pengusaha dan diaspora Indonesia, masyarakat, serta mahasiswa Indonesia yang berada di Vancouver.
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga memaparkan perkembangan terkini mengenai ekonomi global dan Indonesia. “Di tengah tantangan dan ketidakpastian ekonomi global, perekonomian Indonesia tetap tumbuh kuat berkat peningkatan daya saing, inflasi yang terkendali, serta kualitas pertumbuhan ekonomi yang terus membaik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menko Airlangga memaparkan peta kerjasama ekonomi internasional Indonesia, yang meliputi kerjasama multilateral di forum G20, regional ASEAN, serta skema kerjasama kawasan di Asia Pasifik seperti RCEP, CP-TPP, dan IPEF (Indo-Pacific Economic Framework). Dia juga menginformasikan perkembangan proses aksesi Indonesia menjadi anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Dalam sesi tanya jawab, diaspora Indonesia yang diwakili oleh Luthfi Doffier dan Matthew Riyanto dari Canada-Indonesia Chamber of Commerce menyampaikan dukungan mereka untuk memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Kanada. Sementara itu, Monica Khoe dari Indigo Prima menggarisbawahi pentingnya efisiensi logistik untuk mengatasi masalah over-supply produk agro Indonesia.
Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan di Vancouver, Menko Airlangga dijadwalkan untuk berbicara pada Business Forum yang akan diselenggarakan pada 3 September 2024. Dalam acara tersebut, ia akan berdialog langsung dengan para pengusaha dan investor potensial yang diharapkan dapat segera berinvestasi di Indonesia.

