Site icon Beritaenam.com

Menteri Darmin: Soal Beras Tidak Perlu Gaduh, kalau Tidak Impor Kita Repot

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.

Beritaenam.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, meminta semua pihak tidak lagi mempermasalahkan impor beras untuk tahun ini.

Pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang melibatkan kementerian/lembaga terkait di bawah pimpinan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelumnya memutuskan impor beras hingga 2 juta ton untuk memenuhi kebutuhan tahun ini.

“Menurut saya, ini tidak perlu gaduh. Kalau tidak ada impor, (kita) repot. Itu sudah dengan pertimbangan matang,” kata Darmin saat ditemui di kantornya (19/9/2018).

Darmin menjelaskan, rakortas sudah digelar sejak awal tahun ini dan memperhitungkan kondisi serta berbagai aspek, termasuk bagaimana produksi beras dalam negeri dan harga terkini di pasaran.

Dalam realisasinya, sampai akhir Agustus sudah ada 1,4 juta ton beras impor yang masuk guna memenuhi stok cadangan beras di Perum Bulog.

Dari total 1,4 juta ton beras impor yang sudah masuk, maka seharusnya masih ada 600.000 ton beras lagi.

Tapi, Darmin memastikan itu tidak jadi diimpor karena kendala teknis dari negara produsen dan proses pengiriman yang membuatnya melebihi batas waktu yang ditentukan dalam rakortas.

Kementerian Pertanian dalam rakortas memproyeksi total hasil produksi beras dalam negeri dari panen raya bisa mencapai 13,7 juta ton, dengan perkiraan produksi 2,5 juta ton pada Januari, 4,7 juta ton pada Februari, dan 6,5 juta ton pada Maret.

Meski begitu, hingga 28 Maret, stok beras Bulog baru naik sedikit, dari yang tadinya 590.000 ton jadi 649.000 ton.

Sementara harga beras medium di pasaran sudah terlanjur tinggi, sempat menyentuh Rp 11.036 per kilogramnya.

Adapun Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium adalah Rp 9.450 per kilogram, sehingga Bulog terus melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di pasaran.

Belakangan, stok beras di Bulog pada Agustus sudah mencapai 2,2 juta ton, bahkan data terbaru menyebutkan 2,4 juta ton.

Namun, jumlah itu sudah termasuk dengan total beras impor yang telah sampai di Indonesia sebesar 1,4 juta ton.

Hasil dalam rakortas turut menyepakati agar Bulog bisa menyerap beras dan memenuhi stok cadangan beras 2,2 juta ton paling lambat akhir Juni.

Hal itu dilakukan dengan harapan sampai akhir tahun, stok cadangan beras di Bulog bisa mencapai 3 juta ton.

Sumber: kompas.com

Exit mobile version