Site icon Beritaenam.com

Soal Reuni 212, Nasdem: Tak Perlu Naif, Lihat Panitianya Siapa Saja

Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago.

Beritaenam.com, Jakarta – Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago bicara soal Reuni 212 yang dituding kental dengan kepentingan politik untuk Pilpres 2019. Irma menyinggung soal panitia Reuni 212 yang digelar di Monas.

“KIta tak perlu naif melihat itu (Reuni 212). Ya memang dari awal kita semua, seluruh rakyat Indonesia juga tahu ini kampanye terselubung. Semua panitianya kan dari sebelah. Kita bisa lihat panitianya siapa saja, yang datang siapa saja, endingnya bagaimana,” kata Irma saat dimintai tanggapan soal Reuni 212, Senin (3/12/2018).

Diketahui dalam struktur Panitia Reuni 212, nama Yusuf Muhammad Martak menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah. Kemudian Slamet Ma’arif sebagai Wakil Ketua II Dewan Pengarah.

Sementara dalam struktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Yusuf diberi kepercayaan sebagai anggota Dewan Pengarah yang diketuai Presiden PKS Sohibul Iman.

Sementara Slamet sebagai Wakil Ketua BPN, bersama aktivis gerakan 2019GantiPresiden dan sekjen partai pengusung Prabowo-Sandi.

“Seruan ganti presiden (di Reuni 212) normal aja. Ada orang yang ingin ganti presiden terus dia teriak-teriak, wajar kan,” ucap Irma.

Irma juga bicara soal seruan Habib Rizieq Syihab kepada peserta Reuni 212 agar tak memilih partai penista agama. Dia menilai hal tersebut sebagai bentuk adu domba dan tuduhan tak berdasar.

“Jangan umat diadu domba. Nggak pernah Nasdem, PDIP, Golkar, PKB, Hanura, PSI, Perindo, PKPI dan PPP, partai di TKN (Tim Kampanye Nasional) menista agama. Nggak pernah Pak Jokowi menista agama. Coba buktikan kalau memang kami pernah menista agama. Jangan menuduh, tidak baik,” ujar Irma.

Irma juga menyebut ajakan Rizieq untuk memilih presiden sesuai hasil Ijtimak Ulama sebagai hal yang lucu. Sebab, caprres Prabowo Subianto yan justru tak menjalankan apa yang menjadi rekomendasi Ijtimak Ulama.

“Yang sesuai menurut Ijtimak Ulama itu Pak Jokowi loh, Pak Kiai Maruf loh. Karena mereka kan inginnya wakil presidennya harus dari ulama, ustaz. Yang ditunjuk Ijtimak kan tidak dilakukan mereka (kubu Prabowo). Menurut saya yang melakukan sesuai suara ulama itu Pak Jokowi dengan menggandeng Pak Kiai,” tutur Irma, seperti dikutip dari detik.com

Sebelumnya, saat Reuni 212 rekaman ceramah Rizieq diperdengarkan di hadapan seluruh peserta aksi. Dalam ceramahnya Rizieq menyinggung berbagai hal mulai dari pergantian presiden hingga partai penista agama.

Exit mobile version