Site icon Beritaenam.com

Nofel Saleh Berbagi Kebahagiaan Bersama Pemulung dan Janda Lanjut Usia di Acara “Bang Nofel Traktir Dong!”

Bekasi — Nofel Saleh Hilabi mengadakan acara bertajuk “Bang Nofel Traktir Dong!” di Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, Perumahan Kranggan Permai, Jatisampurna, Kota Bekasi. Acara ini dihadiri oleh ratusan pemulung, termasuk janda-janda lanjut usia dan anak-anak dhuafa, yang merasakan kebahagiaan bersama dalam kegiatan tersebut.

Nofel Saleh Hilabi menegaskan pentingnya mengenali masyarakat di sekitar kita sebagai bentuk pelayanan kota. “Kegiatan ini sebagai bentuk pelayanan kota bagaimana kita dapat secara utuh mengenali masyarakat di mana kita berada,” ujarnya di tengah acara.

Makan Siang Bersama dengan Pedagang Keliling

Selepas sholat Jum’at di masjid Al-Barokah yang berlokasi tidak jauh dari tempat acara, Nofel menghadirkan berbagai pedagang keliling seperti ketoprak, bakso, mie ayam, dan lontong sayur untuk menjamu makan siang ratusan orang yang hadir. “Ini bukan soal mengisi perut. Menyapa dan peduli kepada mereka ini penting karena kehidupan kota sangat kompleks, baik dari segi manusianya, keragaman budaya, keadaan ekonomi, bahkan masalah sosial yang menjadi bagian dari kehidupan kota,” jelas Nofel.

Di tengah kehidupan modern yang konsumtif, Nofel menekankan pentingnya mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan dan kepedulian sosial. “Kita perlu mengadopsi akhlak tasawuf agar lebih cenderung menghargai apa yang kita miliki dan senantiasa berusaha untuk berbagi dengan sesama,” tutur pengusaha muda, socialpreneur, dan pendiri PT. Sabika Group ini.

Paradigma Ketulusan dan Kebaikan Hati

“Bang Nofel Traktir Dong!” menjadi semacam “weling” (testament) yang membangun spirit kerja, perkawanan, dan segala bentuk perjumpaan bisnis dalam paradigma ketulusan, kebaikan budi, dan cinta kasih. “Relasi manusiawi yang memberi ruang pada kedewasaan, kemandirian, dan kehidupan bersama dengan adil. Menjadi sikap batin dan kesadaran kolektif yang menjelma dalam tindakan nyata, yaitu bisnis yang memanusiakan manusia,” tegas Nofel.

Ketua Umum Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, Eddie Karsito, menyambut gembira kehadiran Nofel di Warung Kopi dan Mie Instan Gratis yang dikelola Sanggar Humaniora. “Warung ini adalah usaha nirlaba dalam upaya menjawab kebutuhan dasar manusia yang paling substantif untuk mempertahankan hidupnya, yaitu sekedar bisa makan,” terang Eddie Karsito.

Warung Makan Gratis untuk Musafir dan Masyarakat yang Membutuhkan

Warung makan gratis Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan telah beroperasi lebih dari 29 tahun, membantu para musafir seperti supir angkot, supir taksi, supir ojek online, serta pemulung, kuli bangunan, tukang angkut sampah, dan orang-orang lapar lainnya. “Terima kasih kepada semua teman-teman yang telah berkenan menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan ini. Terima kasih bang Nofel Saleh Hilabi, Dewan Pembina dan Dewan Pengawas, para Pengurus Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, para artis dan wartawan, serta semua tamu yang hadir,” ujar Eddie Karsito.

Eddie Karsito juga memuji Nofel sebagai sosok pemimpin dengan spirit filantropis yang cerdas, lugas, sederhana, dan bersahaja. “Bukan saja punya kesadaran berinfaq, bershadaqah, dan berwakaf, tapi juga punya spirit filantropis. Mengubah mental orang yang senang menerima sedekah menjadi pemberi sedekah. Melalui sociopreneurship ia juga memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah, termasuk pedagang keliling,” papar Eddie.

Kehadiran Artis Ibukota dan Tokoh Lainnya

Acara “Bang Nofel Traktir Dong!” juga dihadiri oleh para artis Ibukota seperti Daus Separo, Bopak Castello, Ageng Kiwi, Valdi Mulia, Ucup Jaka, para wartawan, ratusan pemulung, janda lanjut usia, anak-anak dhuafa, serta undangan lainnya. Hadir pula Iwan Burnani (Dewan Pembina), Ari Susandi (Dewan Pengawas), dan I Gusti Made Ardikabudi (Fasilitator Bidang Kreatif & Usaha) Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan.

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial, acara ini diharapkan dapat terus menginspirasi banyak orang untuk berbagi dan peduli kepada sesama, terutama di tengah kehidupan kota yang kompleks.

 

 

 

 

 

 

 

Exit mobile version