Site icon Beritaenam.com

Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja di Sri Lanka Terekam CCTV

Gereja St Sebastians yang hancur terkena bom bunuh diri.

beritaenam.com – Rekaman CCTV terbaru menunjukkan salah satu pelaku bom bunuh diri yang diduga berjalan dengan tenang di dalam Gereja St Sebastian, Sri Lanka, hanya beberapa saat sebelum ledakan mematikan saat Minggu Paskah.

Tersangka laki-laki terlihat membawa ransel besar melalui halaman gereja dengan tenang kemudian memasuki gereja yang penuh sesak di Negombo, utara ibukota Kolombo, sebelum sebuah bom diledakkan.

Diperoleh dari Siyatha News, klip ini telah disiarkan secara luas di saluran berita Sri Lanka. Ini juga menunjukkan pria yang mengenakan ransel menepuk seorang gadis muda di kepala atau bahu sebelum berjalan melintasi halaman di luar gereja.

Serangan bom yang mematikan tersebut, telah menewaskan 100 orang di Gereja St Sebastian, diyakini sebagai yang paling mematikan dalam pemboman terkoordinasi di seluruh negeri di mana lebih dari 320 orang kehilangan nyawa mereka.

Lebih dari 1.000 pelayat menghadiri misa arwah di Gereja St. Sebastian pada hari Selasa (23/4/2019). Kerabat menangis dan berdoa di bawah tenda yang dipasang di halaman gereja, yang sebagian besar atapnya terkoyak oleh ledakan.

Kardinal Malcolm Ranjith, uskup agung Sri Lanka yang memimpin kebaktian itu, mendesak gereja-gereja lain untuk menunda peringatan di tengah kekhawatiran bahwa mungkin ada lebih banyak lagi pembom.

“Pasukan keamanan belum menyelesaikan situasi … mungkin ada lebih banyak serangan terhadap pertemuan publik,” katanya, dikutip dari Independent.

Sebelumnya pada hari Selasa, Isis mengaku bertanggung jawab atas pemboman dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh agensi propaganda Amaq.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan pihak berwenang mencurigai adanya kaitan dengan kelompok itu tetapi masih menyelidiki.

Pemerintahannya sebelumnya menghubungkan kekejaman dengan kelompok Islam lokal yang disebut National Thowheed Jama’ath, yang telah dikenal merusak patung-patung Buddha.

Sri Lanka telah meminta bantuan dari kekuatan dunia untuk melacak hubungan internasional para pembom karena laporan intelijen “yang menunjukkan bahwa organisasi teroris asing berada di belakang para teroris lokal”.

Selain itu, FBI juga membantu pihak berwenang Sri Lanka dengan penyelidikan mereka atas serangan bom di tiga gereja dan empat hotel, seorang juru bicara badan penegak hukum AS mengatakan pada hari Selasa.

Exit mobile version