• Home
No Result
View All Result
  • Login
Beritaenam.com
ADVERTISEMENT
  • Redaksi
  • Hotline
  • Pedoman Media Siber
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • News
Beritaenam.com

Pemerintah Ngotot Gelar Pilkada Akhir 2020, Ajakan Golput Mulai Disuarakan

admin by admin
22/09/2020
in Nasional

[ad_1]

Pemerintah Ngotot Gelar Pilkada Desember 2020, Ajakan Golput Mulai Disuarakan

Stiker yang dibuat anak muda golput dalam pemilu presiden 2019. Foto oleh Adi Renaldi/VICE

Di masa pandemi, ketika kasus positif harian sudah tembus empat ribu, akumulasi kasus positif menyentuh 240 ribu, pemerintah masih ngeyel mengadakan pilkada serentak Desember 2020 mendatang.
Selain momen saat pencoblosannya kelak, masa kampanye turut dikhawatirkan epidemiolog bakal menciptakan klaster baru. Sementara dua ormas Islam terbesar Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sudah satu suara meminta pemerintah menunda pilkada.
Merespons beragam desakan tersebut, Istana memilih jalan terus.
“Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020 tetap sesuai jadwal, 9 Desember 2020, demi menjaga hak konstitusi rakyat, hak dipilih, dan hak memilih. Pilkada harus dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan ketat disertai penegakan hukum dan sanksi tegas agar tidak terjadi klaster baru pilkada,” demikian keterangan tertulis Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Senin (21/9), dilansir dari Detik.
Mantra ajaib “sesuai protokol kesehatan” kembali jadi jargon utama pemerintah sebagai pelindung sakti pilkada, kali ini ditambah penyematan frasa “ketat” biar memberi imajinasi situasi versus pandemi ini emang aman terkendali. Kenyataannya? 180 derajat: 60 bakal calon kepala daerah tercatat positif corona, demikian juga sang pemimpin penyelenggaraan pilkada, Ketua KPU Arief Budiman.
Fadjroel Rachman menambahkan, pilkada bisa jadi momentum Indonesia unjuk gigi ke dunia internasional bahwa negara ini mampu menjaga keberlanjutan sistem pemerintahan demokratis sesuai konstitusi.
Namun mengingat 59 negara meminta warganya tidak mengunjungi Indonesia terlebih dulu selama pandemi belum mereda, sikap tersebut menjadi kontradiktif. Lagian, kenapa saat ribuan orang meninggal, masih ada aja yang mikirin cara unjuk gigi?
Jika statement di atas sudah terasa lucu, masih ada yang lebih konyol. Dalam konferensi pers bersama Bawaslu, KPU, dan perwakilan parpol hari ini, Menko Polhukam Mahfud MD berusaha membenarkan keputusan pemerintah dengan menjadikan Amerika Serikat sebagai role model.
“Di negara yang serangan Covid-19 lebih besar seperti Amerika, juga pemilu tidak ditunda, di berbagai negara pemilu tidak ditunda,” kata Mahfud, dikutip Tirto. Masalahnya, AS adalah negara dengan 7 juta kasus positif corona, terbanyak sedunia. Barangkali Pak Mahfud enggak baca berita, Selandia Baru yang lebih dekat dan lebih baik penanganan pandeminya itu tuh, mereka menunda pemilu juga.
Entah kenapa pemerintah bersikukuh padahal penundaan sudah pernah terjadi. Sedianya, pilkada tahun ini akan digelar September, namun diundur ke Desember. Yang jelas, aksi pasti melahirkan reaksi. Sikap pemerintah disambut gelombang penolakan pilkada yang makin gede. 
Selain NU dan Muhammadiyah, mantan wapres Jusuf Kalla, Komnas HAM, aktivis Ulil Abshar Abdalla, sampai Habib Rizieq Shihab menyuarakan penolakan. Kalau kata epidemiolog Dicky Budiman, ketika jargon protokol kesehatan gagal terlaksana, siap-siap saja dengan kemunculan lonjakan kasus baru.
“Bila itu [protokol kesehatan] tidak dilaksanakan atau longgar dilaksanakan, maka potensi pesta demokrasi menjadi ‘pesta kasus Covid’ besar kemungkinan akan terjadi,” kata Dicky kepada CNN Indonesia.
Bukan cuma protes yang membesar, bibit golput juga mulai tersemai. Cendekiawan sekaligus guru besar UIN Jakarta Azyumardi Azra mengunggah pernyataan di semua media sosialnya bahwa ia tidak akan menggunakan hak suara di pilkada Desember sebagai ungkapan solidaritas kepada korban meninggal Covid-19.
Azyumardi mengunggah pernyataan tersebut pada 21 September, jam setengah tujuh petang. Belum sehari, cuitan udah dibagikan lebih dari 10 ribu kali.
Ramainya respons terhadap pernyataan tersebut bisa jadi pertanda akan hadir kelompok rakyat yang memilih menggunakan hak konstitusinya untuk tidak memilih.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati mengatakan, situasi seperti ini akan membuat masyarakat semakin skeptis dan apatis dengan proses politik. “Hal tersebut bisa saja memicu gelombang golput massal sebagai teguran dari publik,” ujar Wasisto kepada Tribunnews.
Sikap keras kepala menyelenggarakan pilkada serentak ketika gelombang pertama pandemi bahkan belum berlalu, bisa dihitung sebagai blunder kedua seputar pilkada. 
Blunder pertamanya tak kalah irasional, yakni instruksi Kapolri agar pengusutan semua kasus hukum yang membelit peserta pilkada ditunda dulu sampai acara selesai. Yang minta ditunda apa, yang ditunda beneran apa. Bener-bener kebolak-balik.
Oh ya, tulisan ini belum kelar karena ada kutipan lain Mahfud MD yang sayang dilewatkan. Saat ditanya wartawan kenapa sih pemerintah enggak meladeni permintaan masyarakat buat nunda pilkada aja, jawaban doi slengekan banget. “Maka penundaan [pilkada] sudah pernah, untuk jawab suara masyarakat yang ingin ditunda.”

[ad_2]

Source link

 34 total views,  1 views today

Previous Post

Bulog Pastikan Beras Program Bansos Tepat Kualitas

Next Post

Seperti Ini Pengalamanku Ikut Program Terbang ‘Tanpa Tujuan’ di Brunei

Related Posts

Nasional

Regenerasi Tubuh Polri

18/01/2021
122
Nasional

TNI AL Bantu Korban Gempa

15/01/2021
124
Nasional

Panglima TNI Silaturahim Tokoh Agama se-Provinsi Papua dan Papua Barat

09/01/2021
115
Nasional

Mensiasati Senjakala Media Digital Di Masa Pandemi

29/12/2020
5.8k
Nasional

Sultan B Najamudin (Wakil Ketua DPD RI): KPU dan Bawaslu Harus Netral di Pilkada

13/11/2020
139
Nasional

Rizieq Shihab Pulang Karena Risiko Dideportasi Saudi?

06/11/2020
248

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

RECOMMENDED NEWS

Liga Champions: MU Yakin Bisa Balikkan Keadaan di PSG

2 tahun ago
106
Fellaini.

Jelang Pertandingan Lawan Wadford, Fellaini dan Herrera Diragukan Tampil

2 tahun ago
110
Fauzan Azima (Foto: dok. Istimewa)

Eks Panglima GAM Linge: Perusahaan Prabowo di Aceh Pakai Tenaga Kerja Asing

2 tahun ago
110
Gus Muwafiq.

Soal Doa Munajat 212 Neno Warisman, Gus Muwafiq: Ini Doa Apa, Mbok Mikir!

2 tahun ago
156

POPULAR NEWS

  • Dr Anang Iskandar

    Refleksi 45 Tahun Eksistensi Kewenangan Hakim Dapat Menghukum Rehabilitasi

    0 shares
    Share 654 Tweet 409
  • Coach Densus Digital Memberi Kiat

    1459 shares
    Share 584 Tweet 365
  • 15 Film tentang Pesawat yang Seru dan Menyeramkan

    878 shares
    Share 351 Tweet 220
  • Di PSBB, Asosiasi Media Digital Indonesia Bantu Anggota-nya Dapatkan Iklan

    734 shares
    Share 294 Tweet 184
  • 14 Titik Yang Perlu Diketahui Bagi Pria

    528 shares
    Share 211 Tweet 132
No Result
View All Result

Beritaenam.com berisi orang-orang profesional yang sudah bertahun-tahun bekerja di dunia jurnalistik.

No Result
View All Result

© Copywright AGI Network -- PT. Dua Tujuh Delapan Ruko Cibubur Point, Automotive Center Blok B9 Jl. Alternatif Cibubur, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Kota Depok. Kode Pos: 16954 == #Media independen, tidak memihak dalam pemberitaan, bebas dan tidak terikat dari kepentingan politik dan kelompok tertentu.

No Result
View All Result
  • Home

© Copywright AGI Network -- PT. Dua Tujuh Delapan Ruko Cibubur Point, Automotive Center Blok B9 Jl. Alternatif Cibubur, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Kota Depok. Kode Pos: 16954 == #Media independen, tidak memihak dalam pemberitaan, bebas dan tidak terikat dari kepentingan politik dan kelompok tertentu.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Translate »