Site icon Beritaenam.com

Penggemar Bacakan Doa Tahlil di Depan Pusara Almarhum Didi Kempot

Sebelum tutup usia, sang legenda itu sempat menggelar konser amal dari rumah dalam rangka mendalang dana untuk masyarakat terdampak covid-19. Dalam tiga jam, almarhum mampu menggalang dana sebesar 3,5 miliar rupiah. Dan, total akhir terkumpul 7,3 miliar rupiah.

Beritaenam.com — Perjalanan ruhani dan spiritual pemilik nama lahir Doinisius Prasetyo itu terbilang penuh warna. Didi semula menganut agama Kristen, mengikuti agama ibunya.

Tapi semenjak menikahi Yan Vellia yang merupakan partner kerjanya di konser-konser outdoor, penyanyi yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, itu dikabarkan memilih masuk agama Islam dan menjadi mualaf pada tahun 1997.

Penyanyi kelahiran 31 Desember 1966 itu meninggal dunia dalam usia 53 tahun pagi ini (5/5) pukul 07:30 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Netizen dan  ‘Sobat Ambyar’ demikian kehilangan maestro campursari Dionisius Prasetyo alias Lord of Broken Heart alias Didi Kempot .

Sebelum tutup usia, sang legenda itu sempat menggelar konser amal dari rumah dalam rangka mendalang dana untuk masyarakat terdampak covid-19. Dalam tiga jam, almarhum mampu menggalang dana sebesar 3,5 miliar rupiah. Dan, total akhir terkumpul 7,3 miliar rupiah.

Didi Kempot dikenal sebagai seniman sejati yang tak pernah terlibat kontroversi. Di luar sana, yang terkenal adalah karya-karyanya. Persoalan kehidupan pribadinya jarang sekali menjadi pembicaraan.

Namun pada momen kematiannya yang memukul para penggemarnya, beberapa informasi mengenai kehidupan pribadinya berseliweran.

Nama lahirnya ini mengacu pada nama yang kerap digunakan oleh umat Kristiani. Nama Dionisius atau Dionysius diambil dari nama orang suci gereja Katolik, Santo Dionysius.

Di balik lagu-lagunya yang mayoritas bertema patah hati, Lord Didi sempat melantunkan lagu Islami berjudul Islam Nusantara. Lagu ini merupakan ciptaan Muslih (Manleh), ketua LPNU Kabupaten Semarang dan mantan sekum Ansor Jateng periode 1977-2002. Dalam lagu tersebut Didi mengajak untuk megikuti kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU).

Exit mobile version