Jakarta – Seiring dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Pelari Nusantara merayakan ulang tahunnya yang ke-7 pada 1 Juni 2024. Fritz Aritonang, pendiri LMK Pelari, memimpin perayaan yang sarat dengan refleksi dan harapan.
Pada kesempatan ini, Sri Paduka KPA DR (H.C) Sandec Sahetapy Sastradipura, mantan Ketua LMK Pelari (2021-2023), menyampaikan pesan mendalam tentang perjalanan hidupnya dan perjuangannya dalam memimpin lembaga ini. Dalam pidatonya, Sandec mengungkapkan bahwa hidupnya selalu diarahkan oleh kejujuran dan bimbingan Tuhan, meskipun perjalanan tersebut tidak selalu mulus.
“Kadang-kadang, langkah kaki kita tidak semulus bayangan kita. Ada saat-saat ketika koneksi yang telah coba aku rintis nampak ‘mandeg’ karena hal-hal yang sangat duniawi. Manusia cinta uang dan rakus,” ungkap Sandec.
Perjuangan dan Harapan di Balik Kisah Hidup
Kehadiran Sandec sebagai Kepala Lisensi Royalti Musik di Indonesia pada jilid 3 LMKN membawa perubahan besar. “Banyak orang yang biasa main petak umpet menjadi gerah, sehingga mereka mengatur aku untuk ‘istirahat’ di tempat. Tapi aku ingin kita bercerita cinta banyak pada pencipta lagu bahwa perjuangan ini belum selesai,” tambahnya.
Komitmen untuk Masa Depan
Sandec menutup pesannya dengan ucapan selamat ulang tahun ke-7 untuk LMK Pelari Nusantara. “Selamat ulang tahun ke-7 LMK Pelari, 1 Juni 2024. Kejar waktu dengan kebaikan di sisa umur yang telah ditentukan. Salam cinta saya buat semua pencipta lagu di Indonesia,” tutupnya.
Panggilan untuk Keadilan dan Transparansi
Perayaan ulang tahun ini bukan hanya momen refleksi, tetapi juga panggilan untuk terus berjuang demi keadilan dan transparansi dalam industri musik Indonesia. Dengan semangat Hari Lahir Pancasila, LMK Pelari Nusantara diharapkan terus menjadi pilar penting dalam mengawal hak-hak royalti para pencipta lagu di Indonesia.