Site icon Beritaenam.com

Prabowo Tuding Lembaga Survei Giring Opini, LSI: Kalau Kalah Harusnya Legowo

beritaenam.com, Jakarta – Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, menuding beberapa lembaga survei telah menggiring opini bahwa dirinya telah kalah dari pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin dalam proses penghitungan cepat atau quick count.

Menanggapi pernyataan itu, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan, seharusnya Prabowo Subianto bisa menerima kekalahan politik secara jantan, meskipun berdasarkan hasil hitung cepat.

“Ketika kita tahu siapa yang kalah seharusnya kan dia bisa bersikap legowo untuk bisa menerima kekalahan ini,” kata Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, di kantornya, Jakarta Timur, Kamis (18/4/2019).

Rully menilai, pernyataan Prabowo dalam menyikapi hasil itung cepat adalah tidak wajar. Apalagi, kata Rully, seharusnya Prabowo belajar dari kekalahannya pada Pemilu 2014.

Ketika itu, Prabowo juga mengklaim bahwa telah menang dalam Pemilu 2014 berdasarkan salah satu lembaga survei yang akhirnya dibubarkan.

Padahal, hasil KPU ketika itu menunjukkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang menjadi presiden dan wakil presiden.

“Ya sebenarnya ini hal yang tidak wajar karena Pak Prabowo juga sempat terkena ini di 2014 kemarin, bahwa dengan sujud syukur dan segala macamnya ternyata akhirnya juga mereka mengakui kekalahan dan segala macamnya,” tutur Rully.

Di Pemilu 2019, Prabowo mengklaim telah memenangi Pilpres 2019 sebanyak 62 persen berdasarkan real count yang dilakukan oleh pihak internalnya.

Bahkan, Prabowo dan elite BPN juga melakukan sujud syukur atas klaim kemenangannya itu, yang serupa dengan Pemilu 2014.

LSI, kata Rully, dalam melakukan proses quick count bukanlah yang pertama kali. Menurutnya, dalam sejarah melakukan hitung cepat, hasil penghitungan LSI hanya selisih sedikit dengan hasil akhir yang diumumkan KPU.

“Mudah-mudahan hasil quick count ini, kalau kami rujuk dari hasil (Pemilu-red) 2014, ternyata memang hampir serupa dengan hasil rekapitulasi KPU. Bahwa LSI, kami, mempunyai simpangan baku paling terkecil. Ketika hasil quick count kami dibandingkan hasil KPU bedanya hanya 0,15%,” tutur Rully.

Exit mobile version