Site icon Beritaenam.com

Pria Botak Lebih Rentan Kena Corona, Tapi Lebih Sukses & Pintar

Sebuah fakta menarik memperkuat keterkaitan tersebut. Dalam sebuah riset, hampir 80 persen pasien virus Corona yang masuk rumah sakit di Madrid, Spanyol, adalah pria botak.

Beritaenam.com — “Untung gue gondrong,” ujar seorang “aktivis” Netizen di laman pribadi Facebook. Hal itu, menanggapi artikel mengenai judul yang menyentak: Pria Botak Diklaim Lebih Rentan Kena Corona.

Di artikel itu dipaparkan, saat terinfeksi virus Corona COVID-19, pria dengan masalah kebotakan berisiko mengalami dampak lebih fatal. Para ilmuwan mengamati adanya keterkaitan yang ‘unik’ dengan faktor hormonal.

“Kami benar-benar berpikir bahwa kebotakan adalah prodiktor sempurna untuk keparahan,” kata Prof Carlos Wambier dari Brown University, dalam konteks keterkaitan antara kebotakan dengan virus Corona.

Hal ini terungkap saat para ilmuwan membandingkan tingkat keparahan penyakit pada pria dan wanita. Mereka meyakini, hormon androgen pada pria meningkatkan kemampuan virus dalam menyerang sel.

Hormon yang sama juga bertanggung jawab pada masalah kebotakan pada pria. Tak disangka, memang ada kaitan kuat antara kebotakan dengan infeksi virus Corona.

Sebuah fakta menarik memperkuat keterkaitan tersebut. Dalam sebuah riset, hampir 80 persen pasien virus Corona yang masuk rumah sakit di Madrid, Spanyol, adalah pria botak.

Pria botak memiliki risiko kematian karena Covid-19 lebih tinggi, demikian kata Prof Carlos Wambier dari Brown University AS

Penemuan itu bisa dinamai Tanda Gabrin, setelah dokter AS pertama yang meninggal karena penyakit di AS, Dr Frank Gabrin – seorang pria botak.

“Kami benar-benar berpikir bahwa kebotakan adalah prediktor keparahan yang sempurna,” ujar Profesor Carlos Wambier, penulis utama studi utama di balik penemuan dari Brown University, Amerika Serikat.

Studi baru, yang dilakukan oleh Swansea University, menemukan pria dengan kadar testosteron rendah dua kali lebih mungkin meninggal karena Covid-19 daripada pria dengan tingkat lebih tinggi.

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pria lebih mungkin meninggal akibat Coronavirus daripada wanita – tetapi para ilmuwan tidak dapat menentukan dengan tepat mengapa ini terjadi.

Di Inggris dan Wales, angka kematian Covid-19 untuk pria adalah 97,5 per 100.000 orang dibandingkan dengan 46,5 untuk wanita, menurut Kantor Statistik Nasional Inggris.

Pria botak biasanya lebih tua, dan dipandang wanita lebih pintar dan lebih bijak, menurut sebuah penelitian berbeda yang dilaksanakan di University of Saarland.

Yang menarik, mantan Playboi itu yang mengungkap “untung gue gondrong” tak mengutip artikel lain, yang menyebutkan  riset yang dilaksanakan oleh Albert E. Mannes (ia botak) di University of Pennsylvania ini mempelajari informasi yang dikumpulkan oleh 59 subjek, menunjukkan partisipan berbagai foto dari pria.

Foto pertama menunjukkan seorang pria dengan kepala penuh rambut dan foto kedua menunjukkan pria yang sama tanpa rambut. Kebanyakan partisipan melaporkan mereka merasa pria botak lebih atraktif secara keseluruhan.


(Sumber: MSN)

Ini salah satu penjelasan yang memungkinkan di balik rasa ketertarikan tersebut: kebotakan menciptakan sebuah pernyataan langsung mengenai seorang pria.

“Saya tidak mengatakan mencukur rambut membuat Anda sukses, tetapi itu menunjukkan bahwa Anda telah melakukan sesuatu yang aktif,” ujar Seth Godin seorang tech-enterpreneur (dan lagi-lagi botak) kepada Wall Street Journal.

Tidak hanya tampak lebih sukses, mereka juga dinilai terlihat lebih pintar. Pria botak biasanya lebih tua, dan dipandang wanita lebih pintar dan lebih bijak, menurut sebuah penelitian berbeda yang dilaksanakan di University of Saarland. Eng-ing-eng.

 

 

Exit mobile version