Site icon Beritaenam.com

Prostitusi…..

Beritaenam.com  — HH, artis FTV berusia 23 tahun ditangkap polisi di sebuah kamar hotel di Medan bersama seorang lelaki dalam keadaan tanpa busana.

***

Kemudian, pemberitaan di banyak lapak mengorek sampai tandas siapa HH, dan muncul fotonya di mana-mana, mudah didapat karena dia artis yang rekam jejaknya mudah di akses di banyak tempat.

Siapa HH, bagaimana memesannya, modus HH sampai datang ke Medan dijemput di Bandara dan dibawa ke hotel, bahkan sampai berapa tarifnya diungkap.

Ketika digelandang ke kantor polisi pun kamera menyorot HH demikian semangatnya. Hanya HH yang diuber.

Lelaki pemesan dan pengguna jasanya disebut inisialnya R kemudian menjadi A hanya disebut karyawan swasta di Medan. Itu saja. Sosoknya seperti apa, wajahnya bagaimana, latar belakangnya apa sampai bisa pesan prostitusi online pun tak terbuka.

Ini sama kejadian dengan penangkapan prostitusi online sebelum dan jauh sebelumnya. Perempuannya, apalagi ia artis, diungkap sedemikian rupa. Dibeberkan dalam berita segamblang-gamblangnya. Ditampilkan fotonya senyata-nyatanya.

Memang jadi risikonya ketika terjun dalam profesi prostitusi, punya nama, jika tertangkap akan diketahui seluruh rakyat negeri. Malu lekat hingga ke tulang dan hati.

Patut sepertinya jadi pertanyaan. Bagaimana dengan lelaki yang memesannya? Jarang terungkap siapa dia. Pasti bukan lelaki pinggir jalanan dan pria emperan, bagaimana bisa memesan prostitusi online bertarif Rp 20 juta sampai Rp 80 juta. Duit dari mana? Apakah itu uang pribadi, jangan-jangan uang rakyat yang buat beli.

Penyedia jasa prostitusi jelas terjerat pasal hukum, begitu pun seharusnya pemesannya. Ada sebab ada akibat. Ada suplly ada demand. Ada komunikasi ada feedback. Ada penjual ada pembeli. Tak mungkin terjadi jika hanya satu sisi.

Proses hukum dan pemberitaan menjadi tidak imbang. Mengapa yang disidang kebanyakan perempuan si penjual jasanya? Mengapa lelaki pemesan dan pengguna jasanya tak jelas proses hukumnya dan diberitakan sama porsinya?

Dalam banyak kasus prostitusi yang terungkap selalu perempuan menjadi bulan-bulanan. Sementara lelakinya tak ketahuan juntrungnya. Bahkan masyarakat punya sebutan untuk mereka dari kupu-kupu malam, pramuria, tunasusila sampai yang kasar sekali. Tapi adakah sebutan bagi pelanggannya?

Ketika lelaki itu bebas di satu kasus tak diungkap jelas jati dirinya, kemudian ia melakukan kembali puluhan dan ratusan kali kemudian, bukankah ia turut menumbuhsuburkan prostitusi itu sendiri. Perempuannya ditangkap dan dipermalukan, lelakinya hanya disebut inisialnya kemudian entah ke mana. Jantankah dia sebetulnya?

Prostitusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: pertukaran hubungan seksual dengan uang atau hadiah sebagai suatu transaksi perdagangan; pelacuran.

Prostitusi bukan barang baru di bumi ini, sudah ada sejak bumi ini ada. Jelas pelakunya melanggar dosa dan norma. Dihukum sesuai kesalahannya memang seharusnya. Tapi pelaku itu tentu termasuk si pemesan, pelanggan, penggunanya pun harusnya dikenai hukuman pula.

Kita kerap menerapkan standar ganda jika terkait prostitusi, perempuannya dipersalahkan selalu, tapi stigma jahat dan kotor itu tak dilekatkan kepada lelakinya dengan kadar yang sama juga. Bahkan bisa jadi seharusnya lebih berat hukum untuk pemesannya.

Kita menjadi tak adil.

Jika prostitusi online terungkap. Sudah bisa dipastikan perempuannya akan jadi bulan-bulanan pemberitaan dan dipermalukan.

Bagaimana dengan lelaki pelanggan dan penggunanya? Bagaimana dengan operator selularnya, karena bisa jadi wadah jual-beli yang dilarang di negeri ini. Bagaimana pengelola aplikasi yang dijadikan lapak transaksi itu.

Bagaimana sanksi hukum diterapkan kepada hotel kelas bintang tujuh hingga losmen tak jelas dan penyedia tikar di rimbun semak yang ditemukan praktek prostitusi ditempat itu? Adakah peringatan yang sama buat mereka semua? Sama kerasnya kepada perempuan-perempuan yang dilabeli sedemikian gelapnya itu?

Berlaku adil sajalah, sebelum jatuh kata hujatan.

//Dosakah yang dia kerjakan? // Sucikah mereka yang datang? //
Kadang dia tersenyum dalam tangis // Kadang dia menangis di dalam senyuman // (Kupu-kupu Malam karya Titiek Puspa).

#sayabelajarhidup bersama Ursamsi Hinukartopati

Foto: Istimewa

baca juga: Tarif & Harga Artis Terungkap — klik ini

Exit mobile version