beritaenam.com, Jakarta – Politisi Ruhut Sitompul mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto agar kembali ke jalan yang benar.
Ajakan Ruhut ini terkait manuver Prabowo selama perhelatan Pilpres 2019, baik itu dari masa kampanye, klaim kemenangan berkali-kali, mendeklarasikan diri sebagai presiden terpilih, hingga menggelar acara syukuran.
“Kalau saya, apa yang dilakukan Prabowo ini, kita minta rakyat Indonesia berdoa ‘Tuhan maafkan Prabowo karena dia tidak tahu apa yang dia perbuat.’ Kita doakan supaya dia kembali ke jalan yang benar,” kata Ruhut, Kamis (2/5/2019).
Hal ini juga disampaikan Ruhut terkait pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra itu yang mewanti-wanti awak media saat meliput kehadirannya di peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).
“Kita berdoa dan minta dia dimaafkan. Karena yang dilakukan sekarang, dia merendahkan dirinya sendiri,” ujar juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin itu.
Lebih lanjut, Ruhut menyebut jika manuver politik Prabowo selama ini tak lepas dari pengaruh orang-orang yang berada di belakang mantan Danjen Kopassus itu.
“Jadi kita doakanlah supaya dia kembali ke jalan yang benar. Karena dia sekarang menari di atas gendang orang-orang yang kiblatnya ke khilafah. Padahal kita ideologi Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” tandasnya, seperti dikutip dari netralnwes.com
Sebelumnya, Prabowo saat berpidato pada peringatan May Day di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019) kemarin, memperingatkan awak media untuk berhati-hati dalam menyambut sebuah informasi ke publik, sebab suara rakyat adalah suara Tuhan.
“Para media hati-hati, kami mencatat kelakuan kalian satu-satu. Kami bukan kambing yang bisa kau atur-atur. Hati-hati kau yah. Hati-hati kau. Suara rakyat adalah suara Tuhan,” kata Prabowo.
Tak hanya itu, Prabowo juga sempat menyinggung media sebagai pihak yang ikut merusak demokrasi.
“Itu media-media juga, gue salut sama lu masih berani ke sini. Akan tercatat dalam sejarah, hai media-media kau ikut merusak demokrasi di Indonesia,” tegasnya.