beritaenam.com, Denpasar – Operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali akan ditutup selama 24 jam saat perayaan Nyepi. Operasional bandara baik penerbangan kedatangan maupun keberangkatan akan dihentikan.
“Operasional bandara I Ngurah Rai ditutup 24 jam saat Nyepi. Karena kita menghirmati hari raya Nyepi 2019 atau Tahun Baru Caka 1941,” kata Communication and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim di kantornya, Jl I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (28/2/2019).
Arie operasional bandara akan mulai dihentikan pada Kamis (7/2) pukul 06.00 Wita, dan akan beroperasi kembali pada hari Jumat (8/2) pukul 06.00 WITA. Dia mengatakan total ada 468 penerbangan yang dihentikan terkait penutupan operasional bandara saat Nyepi itu.
“Bahwa ada 207 penerbangan rute internasional dan 261 domestik dan tidak ada dampak kepada penumpang karena tidak ada penjadwalan dari maskapai untuk melayani penerbangan tanggal 7 Maret, karena well informed semua,” jelasnya.
Arie mengatakan ada 434 personel yang tetap siaga meski ada penghentian operasional bandara saat Nyepi itu.
“Ada sekitar 434 personel yang stand by di bandara untuk melayani penerbangan yang sifatnya emergency, ataupun medical evacuation. Jadi mulai dari aviation security, operational di ATC, teknisi baik facilities maupun peralatan, dari KP3 maupun TNI AU,” papar Arie.
Baca juga: Soal Usul Internet Mati 24 Jam Saat Nyepi, Ini Kata Provider
Informasi penghentian operasional itu tertuang dalam Notice to Airmen (NOTAMN) Nomor A5144/18 NOTAMN yang berisi pemberitahuan kepada airline dan Bandar Udara di seluruh dunia tentang penghentian sementara operasional Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Dari data penerbangan pertama berjadwal, maskapai Lion Air JT 929 tujuan Surabaya dan Indonesia Air Asia QZ 550 rute Kuala Lumpur akan menjadi penerbangan pertama yang bertolak dari Ngurah Rai.
Sementara penerbangan Garuda Indonesia GA-7049 dari Lombok dan Garuda Indonesia GA-897 dari Guangzhou akan mendarat pertama setelah bandara kembali beroperasi.