Site icon Beritaenam.com

Soverign Economic and Financial Institutions

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani tentang utang Indonesia di masa pandemi. Meski naik imbas Pandemi, Utang Indonesia diklaim masih aman.

Tingkat utang Indonesia naik di kisaran 36-37 persen dari sebelumnya hanya 30 persen.

Menteri Keuangan mengatakan peningkatan utang yang terjadi di Indonesia ini masih relatif cukup baik dibandingkan dengan negara-negara di dunia.

Bahkan, untuk negara-negara yang masuk dalam kategori negara maju, tingkat utangnya mencapai 130 persen dari kondisi normal yang biasanya 100 persen.

Sementara, untuk negara berkembang yang biasanya rasio utang di kisaran 50 persen, meningkat menjadi di kisaran 60 persen hingga 70 persen.

“Namun bukan berarti kita tidak waspada, akan tetapi kita akan tetap menjaga semua kondisi, hal ini agar perekonomian tetap membaik dan kondisi fiskal tetap sustain,” ujar Bendahara Negara itu.

Sri Mulyani menambahkan, rasio utang Indonesia yang cukup rendah dibanding dengan negara lain disebabkan oleh dukungan fiskal terhadap kontraksi perekonomian lebih moderat.

Bahwa rasio utang Indonesia yang saat ini dii angka 38,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dirasanya masih aman dan rendah.

Meski begitu dirinya tetap menggarisbawahi bawah rasio utang ini tetap menjadi perhatian oleh dirinya yang harus terus dijaga.

Tak hanya itu perhatian khusus juga harus diberikan kepada target pemerintah Indonesia yang ingin melakukan reformasi struktural secara besar-besaran melalui UU Cipta Kerja demi menjaga iklim investasi tetap sehat dan berdaya saing.

“Optimisime tetap ada tapi waspada dengan kondisi perkembangan global juga harus diperhatikan,” pungkas di hadapan Fitch Ratings, Ltd, lembaga pemeringkat kredit internasional.

 

Exit mobile version