Site icon Beritaenam.com

Sukses Jadi Broker Properti, Alvino: Rencana Tuhan Sempurna dan Sangat Baik

Emmanuel Alvino dan Istri.

beritaenam.com, Jakarta – Allah penuh dengan kasih dan turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang percaya dan mengerti tentang Dia.

Hal inilah yang di alami oleh Emmanuel Alvino, sukses menjalankan bisnis properti yang di gelutinya dengan penuh dengan liku-liku sampai mencapai kesuksesan.

“Rencana Tuhan sempurna dan sangat baik, saya banyak merasakan bahwa apa yang saya miliki semuanya tergantung dari faktor Tuhan dan faktor lucky. Tuhan berjalan di depan saya, menuntun dan membimbing saya,” kata Emmanuel Alvino saat dijumpai di kediamannya yang asri, di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

Kata Alvino, sukses yang diraihnya adalah karena kekuatan doa dan kerja keras, menjalankan pekerjaan baik apa yang sudah Tuhan sediakan di muka bumi.

“Ada jalan yang membawa kita berhubungan dengan banyak orang seperti Tuhan inginkan. Dan jalan itu terhubung lewat kekuatan doa. Hanya ada arah dalam segala keadaan untuk membentuk dan memperkaya hidup kita, yaitu doa,” ujar pengusaha muda kelahiran Jakarta, 1 Juli 1981ini.

Alvino mengatakan, pada awalnya, pengusaha sukses penggemar otomotif ini hidupnya serba kekurangan.

Sejak kecil terbiasa hidup mandiri, tanpa sosok orangtua. Hidup diasuh kakek, tante dan menyandarkan nasibnya pada saudara.

Sejak usia lima tahun menghadapi ibunya mengalami depresi. Pada saat Alvino berusia 18 tahun bisnis ayahnya runtuh. Ketika ayahnya meninggal aset keluarga habis disita bank. Alvino hanya diwarisi hutang.

“Lima tahun pertama setelah menikah hidup saya sulit dan penuh perjuangan. Memasuki tahun ke-enam, ada perusahaan yang menitipkan kepada saya untuk menjualkan aset dan propertinya. Dari sini kami mendapat revenue (profit keuntungan) kemudian bangkit,” ujar suami dari Tania Maisara, yang kini dikaruniai seorang putra bernama Zeo Clarion Lytroo ini.

Alvino meyakini, Allah merangkai setiap peristiwa dalam hidup. Termasuk penderitaan dan pencobaan yang diakuinya membawa kebaikan, karena ia dihadapi dengan ikhlas dan sabar.

“Pada saat hidup saya susah, bayar kos enggak bisa, makan susah, untuk makan besok enggak tahu gimana, mentor saya mengajarkan agar tidak usah memikirkan. Karena kalau terus kita pikirin, pasti stres. Maka ‘kesusahan sehari, cukuplah untuk sehari’,” kata vino memberi tips bagaimana menghadapi hidup.

Sisi lain kunci sukses Alvino, adalah jiwanya yang altruis (gemar menolong). Dan ini menjadi prinsipnya meraih sukses.

“Berikanlah apa yang menjadi hak Tuhan, dan apa yang menjadi hak fakir miskin. Itu penting. Kalau dalam kepercayaan saya, hak Tuhan ada 10% dari penghasilan kotor saya. Umat muslim 2.5%. Inilah yang saya dan istri lakukan. Walau antara saya dan istri beda keyakinan. Tapi kami tidak pernah menahan apa yang sudah dianjurkan oleh agama masing-masing,” ujarnya.

Soal toleransi beragama kita bisa belajarlah kepada Emmanuel Alvino dan Tania Maisara. Tak soal walau keduanya berbeda keyakinan, Kristen dan Islam. Namun bagi Alvino dan Tania, agama adalah ikatan, doktrin bagi manusia untuk kedamaian hidup.

“Setiap agama membawa misi damai dan harmoni, etika universal. Lebih mengedepankan empati sosial. Hal ini kami mulai dari keluarga. Sikap toleransi, penghargaan, dan penghormatan terhadap agama lain justru hal yang paling kami kedepankan,” ujar Tania Maisara, melengkapi ujaran suaminya.

Sukses Emmanuel Alvino dapat menjadi kisah inspiratif. Untuk standar hidup keluarga muda, asetnya lebih dari cukup.

Kegemarannya mengoleksi berbagai jenis otomotif. Beberapa kendaraan hobi koleksi pengusaha yang terdaftar sebagai anggota DDOCI (Ducati Desmo Owner Club Indonesia) ini, antara lain; mobil BMW 730Li, BMW X1, Mazda 2, Porche Cayman 718, dan Vellfire type G, serta kolekasi sepeda motor besar; BMW R Nine T719 Speziale, Ducati Xdiavel Base, dan Yamaha Xmax 250.

“Dulu ketika masih susah motivasinya bagaimana dapat bertahan hidup. Impian simple hidup sendiri. Bisa makan sehari tiga kali, tinggal di rumah kecil sederhana, terus punya anjing peliharaan yang saya suka. Tapi ternyata Tuhan memberi lebih dari apa yang saya impikan. Dan pada akhirnya saya bersyukur menemukan pasangan hidup yang mendukung hobi saya,” tutupnya.

Exit mobile version