beritaenam.com, Jakarta – Pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin mengungguli pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
“Cukup mencolok memang Jokowi-Ma’ruf masih dominan (di seluruh wilayah Indonesia), meskipun beberapa tempat akan terjadi persaingan yang cukup ketat,” ujar Peneliti Departemen Politik CSIS Arya Fernandes di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Berdasarkan hasil survei CSIS, Jokowi-Amin unggul di DKI Jakarta sebesar 38,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 30,0 persen. Di Jawa Barat dan Banten, Jokowi-Amin unggul 47,4 persen, dan Prabowo-Sandi 42,1 persen. Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, petahana unggul 70,0 persen, Prabowo-Sandi 13,9 persen.
Di Jawa Timur, Jokowi-Amin unggul 49,1 persen, Prabowo-Sandi 23,1 persen. Di Sumatera, Jokowi-Amin hanya meraih 37,3 persen, sedangkan Prabowo 49,6 persen. Dengan demikian di daerah Sumatera Prabowo mengungguli Jokowi.
Di Kalimantan, Jokowi-Amin unggul 64,6 persen, Prabowo-Sandi 33,8 persen. Di Sulawesi Jokowi-Amin 47,9 persen, Prabowo-Sandi 37,9 persen. Di NTB, NTT, Bali, Jokowi 66,3 persen, Prabowo 24,8 persen. Di Maluku dan Papua, Jokowi 58,6 persen, Prabowo 27,1 persen.
Arya menuturkan, perebutan suara antar kedua paslon akan sengit atau ketat di daerah yang selisihnya kurang dari 10 persen. Misalnya saja di Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera hingga Sulawesi. Sedangkan di daerah lainnya mayoritas didominasi oleh Jokowi-Ma’ruf.
“Persaingan yang cukup ketat misalnya di daerah yang selisih atau gap Jokowi dan Prabowo kurang dari 10 persen, misalnya di Jawa barat, yang konstetasinya keras selisihnya hanya 5 persen, Jakarta juga akan kuat, sementara Jawa Timur dan Jawa Tengah masih cukup berat bagi penantang, kita lihat Sumatera masih akan bersaing ketat, Kalimatan masih jauh, Sulawesi juga akan sengit persaingannya karena selisih kurang dari 10 persen, sementara di daerah lain tejadi dominasi,” tutur Arya.
Survei CSIS dilakukan pada 15 sampai 22 Maret 2019 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Penarikan sample dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Survei ini melibatkan 1.960 responden dengan margin of error kurang lebih 2,21 persen pada tingkat kepercayaan 95%.